bdadinfo.com

Bulan Januari Terasa Lebih Lama, Berikut Penjelasan Ilmiah di Balik Persepsi Waktu yang Melambat! - News

Penjelasan ilmiah di balik persepsi waktu yang membuat bulan Januari terasa lama (Pexels.com)

- Mengawali tahun 2024 di bulan Januari, banyak orang yang mengganggap bahwa bulan januai terasa begitu lama berbeda dari bulan bulan sebelumnya, bahkan tak sedikitpun dari mereka lupa akan hari berikutnya.

William Skylark, seorang peneliti dari Universitas Cambridge, menyatakan bahwa pengalaman waktu berbeda-beda bagi setiap individu, dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti yang dilaporkan oleh The New Statesman.

Stimulan, seperti kafein, telah terbukti mempercepat persepsi waktu.

Penelitian juga menunjukkan bahwa peserta yang diminta menggambarkan pengalaman waktu setelah menonton film horor melaporkan bahwa waktu terasa lebih panjang.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Stop Anggaran Beasiswa LPDP, Kenapa?

Dengan kata lain, rasa takut dapat memperlambat persepsi waktu untuk sebagian orang.

Sistem jam internal ini, yang kita gunakan untuk mengukur detik, diyakini terletak di bagian otak yang disebut striatum, meskipun peneliti sedang mempertimbangkan apakah area lain, terutama hipokampus, memiliki peran dalam sistem jam yang berjalan secara paralel.

Dikutip dari New Statesman, penelitian menyatakan bahwa kecepatan sistem jam internal setiap individu berbeda-beda dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Sebagai contoh, waktu dapat berlalu dengan cepat selama cuti liburan, sementara film horor dapat memperlambat persepsi waktu.

Baca Juga: Usia Pendaftar Beasiswa LPDP Dibatasi untuk Jenjang Magister dan Doktor, Berikut Daftarnya

Dalam konteks fenomena sistem jam internal ini, bulan Januari mungkin terasa panjang karena kebanyakan orang kembali ke rutinitas padat setelah mengalami bulan Desember yang penuh dengan momen menyenangkan selama liburan Natal dan Tahun Baru.

Zhenguang Cai, seorang mahasiswa PhD di UCL yang fokus pada studi persepsi waktu, mencatat bahwa liburan Desember dapat menyebabkan perasaan Januari terasa lama karena kembali ke rutinitas sehari-hari setelah momen liburan.

Menurut Cai, ada kemungkinan bahwa kembalinya ke aktivitas pekerjaan setelah liburan Natal dapat menyebabkan kebosanan, terutama jika dibandingkan dengan kegembiraan selama liburan tersebut.

Hal ini dapat menciptakan kesan bahwa waktu berjalan lambat di bulan Januari, seperti yang diungkapkannya kepada The New Statesman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat