- Salah satu serial dokumenter yang ramai diperbincangkan di media sosial saat ini berjudul In the Name of God: A Holy Betrayal, garapan sutradara Cho Sung Hyun yang telah tayang di aplikasi Netflix.
Sejak penayangan pertama pada 3 Maret 2023, serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal begitu meledak di kalangan penonton karena alur ceritanya yang banyak mengandung unsur trigger warning.
Disebut memiliki trigger warning, karena serial In the Name of God: A Holy Betrayal mampu memicu reaksi negatif pada suatu penonton, seperti penyintas trauma, fobia ekstrem, dan PTSD (post-traumatic stress disorder).
Baca Juga: Ketika Sudarman Harjasaputra Nasihati Bawahan: Pemimpin Harus Jadi Contoh
Dilansir News dari Koreaboo, meski adegan visual dalam serial tersebut sebagian diperankan oleh aktor yang juga dijelaskan oleh para korban, namun dilengkapi dengan bukti-bukti berupa dokumentasi asli yang berhasil ditelusuri oleh sutradara Cho Sung Hyun dan tim produksi dari MBC.
Dokumentasi yang ditayangkan seperti suara rekaman, foto serta video dari para pengikut yang menjadi korban kejahatan seksual oleh JMS bisa menyebabkan trigger warning.
Banyak Korean Netizen (K-Netz) berseru memberi komentar di media sosial Twitter dan memberi peringatan kepada siapapun agar berhati-hati dalam menonton serial dokumenter itu.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Tentang Fenomena Sigma Male, Tipe Pria Misterius yang Gak Hobi Bergaul
"Jeong Myeong Seok… No words can describe how disgusting he is #InTheNameOfGodAHolyBetrayal," tulis pemilik akun @lemonedo_*** dikutip pada 10 Maret 2023.
(Jung Myung Seok... Tidak bisa berkata-kata lagi mendeskripsikan betapa menjijikkannya dia).
"A huge trigger warning for those planning to watch the latest Netflix docuseries In the Name of God about korean cults. I usually love watching true crime documentaries but gosh this is just toooo much, even the first 5 min was so disturbing," ungkap pemilik akun @starcandy***.
Baca Juga: Inilah Beberapa Lagu Blackpink yang akan Gemparkan Penggemarnya di Jakarta
(Sebuah trigger warning yang besar bagi mereka yang berencana untuk menonton Netflix dokuseri In the Name of God tentang penyimpangan di Korea. Aku biasanya suka menonton dokumenter kejahatan berdasarkan nyata tapi Ya Tuhan ini terlalu berlebihan, meskipun baru lima menit sudah sangat menjijikkan).
Atau jika perlu, bagi yang memiliki trigger warning serta di bawah umur untuk tidak menontonnya karena terdapat unsur seksualitas yang dideskripsikan secara realistis.