- Momen Hari Raya Idul Fitri selalu ditunggu oleh seluruh umat Muslim di seluruh dunia.
Tidak hanya karena telah merasa menuntaskan puasa selama satu bulan lamanya, menahan lapar, haus, dan juga emosi.
Namun karena hari raya adalah momen yang tepat untuk kembali menyambung tali silaturahmi.
Akan tetapi bagi sebagian besar masyarakat, masih menganggap penting sekali untuk membeli baju baru ketika akan merayakan hari raya atau lebaran.
Dilansir dari video YouTube Jejak Wali yang tayang pada 5 Mei 2021, Buya Yahya, salah seorang pengasuh lembaga pengembangan dakwah dan pondok pesantren di daerah Cirebon mengungkapkan bahwa dalam kitab fiqih Nabi Muhammad tidak mewajibkan umatnya untuk memakai baju baru ketika hari raya.
Baca Juga: Sultan Minta Pemerintah dan KPPU Jawab Tuntutan Keadilan dalam Persaingan Usaha Peternak Ayam Rakyat
"Nabi SAW tidak melarang memakai baju bagus, oleh karenanya para ulama mengatakan kita men-sunnahkan untuk menggunakan baju yang bagus saat hari raya atau ketika menyambut tamu,
"Kalau bisa baru, kalau punya duit boleh lah (beli baju baru), gak usa pake hutang. (baju baru) Tidak wajib," tegas Buya Yahya.
Buya Yahya mengisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengingkari orang-orang yang memakai baju dari sutera khususnya bagi kaum laki-laki.
Baca Juga: Ini Sepak Terjang Supian Suri, Eks Ajudan yang Dibidik untuk Dampingi Kaesang Jadi Wali Kota Depok
"Kisahnya dari Sayyidina Umar membeli jubah dari sutera untuk dikenakan kepada Rasulullah ketika hari raya dan menyambut tamu, namun Nabi berkata bahwa baju itu adalah milik orang yang tidak akan mendapat baju di akhirat,
"Jadi gak boleh pakai baju sutera bagi laki-laki, " tegas Buya Yahya kembali.
Buya Yahya mengingatkan bahwa pada momen hari raya sebaiknya bukan mementingkan bajunya yang baru, namun keimanan yang terus bertambah.