- Setiap balita dengan rentang usia 1 sampai 3 tahun pasti memiliki fase tantrum.
Viral seorang ibu turun dari kereta karena anaknya mengalami Tantrum, beginilah penjelasan dari fase Tantrum pada Anak!
Tantrum adalah saat seorang anak mengalami ledakan emosi yang kuat dengan disertai perilaku agresif; mulai dari mengamuk, menangis kencang, berteriak, bahkan frustasi.
Baca Juga: Ini Bocoran Jabatan Strategis untuk Sandiaga Uno di PPP
Tantrum sendiri biasanya hanya berdurasi 2 sampai 15 menit. Jika lebih, artinya anak mulai memasuki fase tantrum ekstrim.
Tantrum ekstrim ini juga bisa dilihat ketika anak mulai atau cenderung melukai diri sendiri, bahkan orang lain.
Dalam sehari, bila anak melakukan Tantrum secara terus menerus atau sangat sering, itu juga dapat masuk dalam kategori Tantrum ekstrim.
Baca Juga: Cara Membuat Oatmeal Instant, Sajian yang Mudah dan Cepat untuk Sarapan
Selain itu, kebiasaan anak dalam melakukan Tantrum biasanya akan hilang saat anak memasuki usia 4 tahun, seiring dengan kemampuannya dalam berbicara serta mengungkapkan atau mengekspresikan keinginannya.
Namun, banyak pula yang mempertanyakan mengenai fase ini. Sebenarnya, apakah Tantrum adalah suatu yang normal?
Nyatanya Tantrum adalah sikap yang normal bagi anak dalam penyampaian emosinya. Hal tersebut disebabkan dari keterbatasan anak dalam berkomunikasi pada orang-orang di sekitarnya, sehingga mereka tidak bisa menyampaikan apa yang diinginkan maupun dibutuhkannya dengan baik.
Baca Juga: Rafael Struick Debut, Netizen: Bocil Kematian Masa Depan Indonesia
Kemudian, apa yang sebenarnya atau sering menjadi penyebab anak melakukan tantrum?
Berikut faktor penyebab anak Tantrum: