HARIANHALUAN - Cerita tentang perguruan silat di Indonesia ternyata tak hanya datang dari daerah Jawa.
Salah satu daerah yang terkenal dengan seni bela diri tradisional ini adalah Sumatera Barat.
Pulau Suwarnadwipa ini rupanya tak hanya mencentak sejumlah tokoh populer yang berkiprah baik di dalam maupun luar negeri dengan beragam lata belakang.
Baca Juga: Mengenal Sutan Muhammad Zain, Profesor Asal Sumbar yang Jadi Pelopor Bahasa Indonesia
Sumatera Barat ternyata juga dikenal dengan perguruan silat tradisionalnya yang disebut silat harimau.
Bagi mayoritas masyarakat berdarah Mingkabau, silat harimau menjadi salah satu perguruan silat tradisional yang hingga kini masih terus dilestarikan.
Salah satu tokoh penting yang menjadi pelestari sekaligus ahli silat harimau adalah Edwel Yusri Datuak Rajo Gampo Alam, yang akrab dipanggil Datuk Edwel.
Pria kelahiran Balingka, Agam, Sumatra Barat pada 6 Juli 1963 ini dikenal sebagai koreografer gerak silat yang cukup disegani masyarakat setempat.
Ilmu silat Datuk Edwel rupanya diwariskan dari kakek buyutnya, Inyiak Angguik. Pada masa kolonial, sang kakek dikenal memiliki ilmu telepati turun-temurun dengan harimau Sumatra di hutan dekat kampung halamannya.
Dalam catatan historis, Inyiak Angguik disebut memlihara 8 ekor harimau yang hidup liar di hutan Pasaman.
Pasaman pernah dikuasai oleh kolonial Belanda. Salah satu pahlawan terkenal yang memimpin perang melawan penjajahan Belanda adalah Tuanku Imam Bonjol.
Harimau piaraan Inyiak Angguik adalah sahabatnya berlatih silat. Di bawah tangan Inyiak Angguik, hewan buas yang paling ditakuti ini harus taklukh dan tunduk.
Inyiak kemudian melatih jurus-jurus silat di kolong rumah panggungnya itu dengan hariamau peliharaannya.
Jurus-jurus silat ini akhirnya berkembang alami meniru gerak Harimau Sumatra, bergelut satu sama lain dan kini dikenal sebagai Silat Harimau.