bdadinfo.com

Mengenal Mangarontas, Ritual Petani Kemenyan Suku Batak yang Masuk Warisan Budaya Tak Benda Indonesia - News

Ritual mangarontas dilakukan petani kemenyan suku Batak sebelum menggarap pohon kemenyan (budaya-indonesia.org)

- Seperti beragam suku lainnya di Nusantara, suku Batak juga punya ritual atau tradisi yang diwariskan turun-temurun.

Ritual mangarontas masyarakat Batak Toba di Kabupaten Humbang Hasundutan telah tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mangarontas merupakan ritual yang dilakukan petani kemenyan suku Batak sebelum menggarap pohon kemenyan.

Baca Juga: Resmikan Masjid Nurul Ilmi, Wako Hendri Septa; Jadikan Rumah Kedua bagi Anak-anak dan Remaja

Penasaran seperti apa ritual unik tersebut? Simak informasinya berikut ini.

1. Kemenyan sebagai komoditi berharga

Pada abad kelima Masehi, kemenyan, atau yang dikenal dengan haminjon, harganya menyamai bahkan melebihi harga emas.

Komoditi ini adalah kebanggaan masyarakat Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Barus, dan sekitarnya.

Baca Juga: Forum Kopsteng, Wali Kota Hendri Septa Jemput Langsung Aspirasi Rakyat

Banyak saudagar Eropa, China, dan Timur Tengah datang untuk membeli kemenyan.

Kemenyan dari Barus bahkan dipercaya masyarakat sekitar berkaitan dengan cerita kelahiran Yesus Kristus di Betlehem.

Kala itu, tiga orang Majus dari Timur datang melihat bayi Yesus dengan membawa persembahan emas, kemenyan, dan mur.

Baca Juga: Wali Kota Padang Hendri Septa Apresiasi Operasi Katarak Gratis oleh HBT, PMI dan BKIM

Walau sekarang tidak setenar dulu, kemenyan tetap menjadi komoditi yang dibutuhkan terutama dalam industri parfum dan industri farmasi sebagai ekspektoran, desinfektan, dan obat mata.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat