bdadinfo.com

Tolak Lamaran Mahkota Raja Aceh, Pilih Kekasihnya Seorang Pembantu, Legenda Lubuk Emas Bukti Nyata Kesetiaan - News

Tolak Lamaran Mahkota Raja Aceh dan Pilih Kekasihnya Seorang Pembantu, Legenda Lubuk Emas Bukti Nyata Kesetiaan. (Google )

- Cerita Rakyat asal Sumatera Utara ini menceritakan tentang legenda terbentuknya Lubuk Emas.

Kisah tersebut berlatarkan sebuah kerajaan di daerah Teluk Dalam yang memiliki seorang Raja bernama Simangolong.

Sang Raja memiliki seorang anak perempuan yang sangat cantik parasnya yang bernama Sri Pandan.

Baca Juga: Legenda Rakyat Sumatera: Cerita Ompung Silamponga dan Asal Mula Nama Lampung, Ada Kaitannya dengan Danau Toba

Selain parasnya yang cantik, Sri Pandan juga merupakan seorang yang terampil dalam bekerja, ia pandai menganyam tikar dan terampil dalam menenun.

Bahkan walau seorang Putri Raja, Sri Pandan juga terbiasa untuk menumbuk padi.

Kecantikan paras Sri Pandan tersebar ke seluruh penjuru daerah. Bukan hanya diketahui oleh rakyat-rakyatnya, kecantikan Sri Pandan juga tersebar ke para pemuda di negeri lain.

Baca Juga: Cerita Rakyat Sumbar yang Mirip Malin Kundang: Legenda Si Boko Jadi Kisah Asal Muasal Terciptanya 5 Pulau

Sang Raja memiliki harapan bahwa putrinya akan menikah dengan pangeran dari negeri lain, jika demikian maka hubungan persahabatan Kerajaannya dengan negeri lain akan bisa terjalin dengan baik.

Raja Simangolong akhirnya bergembira saat datang lamaran dari Kerajaan Aceh. Sang Raja Aceh meminta Sri Pandan untuk dinikahkan dengan sang anak, Pangeran Aceh yang sudah dinobatkan sebagai Putra Mahkota.

Namun, meskipun ia berbahagia atas lamaran tersebut, Raja Simangolong tidak serta merta menerima pinangan dari kerajaan Aceh sebelum ia meminta pendapat Sri Pandan terlebih dahulu.

Oleh sebab itu, ia meminta waktu kepada utusan dari Raja Aceh untuk meminta persetujuan dari putrinya terlebih dahulu.

Setelah pulangnya utusan Raja Aceh, Raja Simangolongpun menceritakan kejadian tersebut dan bertanya kepada putrinya, Sri Pandan.

Sri Pandan tidak terburu-buru dalam menjawab pertanyaan Sang Ayah, bahkan saat itu ia malah menundukan wajahnya, terlihat air matanya luruh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat