- Jembatan Selat Sunda kini mejadi sorotan masyarakat karena proyek fantastis ini pastinya akan membuat banyak perubahan dalam pembangunan negara.
Selain itu, pembangunan Jembatan Selat Sunda juga menjadi pemersatu dua pulau besar yaitu pulau Sumatera dan Pulau Jawa, dua pulau yang memiliki perkembangan ekonomi pesat.
Jembatan Selat Sunda ini ternyata merupakan ide yang sudah sangat lama, dengan sejarah yang cukup panjang.
Adalah Prof. Sedyatmo seorang Guru besar ITB pada tahun 1960 silam mengemukakan ide besar ini.
Saat itu, Prof. Sedyatmo menggagas sebuah ide bernama Tri Nusa Bimasakti, yang berarti penghubung antara tiga pulau yaitu pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Bali.
Ide besar tersebut lantas mendapatkan respon dari Presiden RI saat itu, Ir. Soekarno.
Presiden RI Soekarno lantas memberikan perintah agar dilakukan kajian dan melakukan uji coba desain penghubung.
Lalu, setelah melakukan kajian dan uji coba desain, maka hasilnya adalah sebuah terowongan tunel yang mana pada tahun 1989 telah terselesaikan dan diberikan kepada Presiden RI kedua, Soeharto.
Presiden Soeharto lantas memberikan perintah kepada Menristek saat itu, BJ. Habibie untuk mengerjakan proyek lanjutan Tri Nusa Bimasakti.
Baca Juga: Wawako Ekos Albar Ingatkan Personil Damkar agar Terus Tingkatkan Kemampuan
Lalu sekira tahun 1990-an, Prof. Wiratman Wangsadinata dan Dr.Ir. Jodi Firmansyah melakukan pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan penghubungan antara Pulau Jawa dan Sumatera.
Hasilnya, ternyata lebih layak dibangun sebuah jembatan dibandingkan terowongan bawah tanah dasar laut.