bdadinfo.com

Berikut Fakta Mengenai Jembatan Selat Sunda, Proyek Pembangunan Nasional yang Tertunda - News

Fakta Mengenai Jembatan Selat Sunda, Proyek Pembangunan Nasional yang Tertunda/Freepik

- Saat ini Indonesia tidak hanya fokus pada Pembangunan untuk jalur Tol Trans Sumatera, dan juga Ibukota Negara Baru di Kalimantan Timur yang bernama Nusantara.

Namun, yang paling menarik di balik penyelesaian untuk beberapa Jalur tol Trans Sumatera yaitu, membangun jalur yang menjadi penghubung antara pulau Sumatera dengan pulau Jawa.

Jika dilihat dari segi geografis antara Pulau Sumatera dan Jawa, tentu kita melihat jarak dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni sekitar 36 Kilometer atau bisa ditempuh dalam 2 - 3 jam dengan menggunakan kapal feri.

Baca Juga: Ungkap Penyalahgunaan Ekstasi, Satresnarkoba Polresta Padang Akan Gelar Razia Tempat Hiburan Malam

Tentu saja, akan menjadi hal yang rumit terjadi bila sampai terjadi penumpukan penumpang baik yang menggunakan kendaraan mobil, motor, truk, maupun yang ingin mudik ke Pulau Sumatera dengan kapal Feri.

Maka pemerintah saat ini, mencoba mencari solusi yang tepat untuk bisa memberikan kemudahan bagi para pengendara yang ingin melintasi dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera yaitu, Jembatan Selat Sunda.

Jembatan Selat Sunda merupakan,salah satu proyek terbesar dalam pembangunan jembatan yang melintasi Selat Sunda sebagai penghubung utama antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera.

Baca Juga: Prajurit Korps Marinir TNI AL Ajarkan Militer Singapura & Jepang Cara Bertahan Hidup di Hutan: Tangkap Biawak!

Namun, pada bulan November 2014, di masa pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, menangguhkan rencana pembangunan jembatan tersebut, karena masih fokus menata kota Jakarta.

Ini merupakan bagian dari proyek Asian Highway Network, dan dana untuk proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) direncanakan berasal dari pembiayaan konsorsium diperkirakan menelan biaya sekitar 10 Milyar Dollar Amerika, atau sekitar Rp100 Triliun.

Nantinya, proyek penghubung antara kedua Pulau tersebut, akan dipimpin oleh perusahaan PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM), sebagai yang bertanggung jawab dari proyek tersebut.

Baca Juga: Mie Celor Bukan Berarti Mie Telur! Simak Deretan Fakta Unik Makanan Khas Palembang Ini Serta Resep Bikinnya

Memang sebenarnya, Jembatan Selat Sunda sudah direncanakan pada tahun 1960 oleh Prof. Sedyatmo (Pendiri Jalan Tol Jabodetabek), yang saat itu menjabat sebagai guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Awalnya, proyek ini dinamakan sebagai 'Tri Nusa Bima Sakti', yang berarti penghubung antara tiga pulau utama di Indonesia yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Bali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat