- Tahukah Anda mengenai jembatan selat sunda yang rencananya akan dibangun dengan menghabiskan dana anggaran senilai Rp200 Triliun Rupiah.
Jembatan terpanjang Banten yang menjadi penghubung Pulau Jawa dan Sumatera ini segera mungkin akan terealisasi demi meningkatkan kemudahan transportasi dari Banten dan Pulau Sumatera.
Pemerintah Indonesia akan membangun jembatan terpanjang di selat sunda sepanjang 31 km.
Dan, pembangunan jembatan di Selat Sunda merupakan sebuah perairan yang menghubungkan Banten dan Pulau Sumatera ini tentunya akan berakibat fatal untuk perkembangan kedua pulau dengan lentengan jarak mencapai 36 km.
Kemudian, jarak tempuh selama 2 hingga 3 jam selat sunda adalah jalur utama kapal pengangkut.
Pembangunan jembatan sepanjang ini menghabiskan dana senilai Rp200 Triliun tersebut sesungguhnya bukan rencana baru melainkan sebelum wacana pembangunan Jembatan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Baca Juga: Mengenal Catalityc Tracking, Temuan dari Ilmuan Minang yang Mendunia, Apa Itu?
Sempat ditunda karena banyak yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah terkait kurun waktu pembangunan dan lokasi.
Direktur Jenderal Bina Marga selaku pihak Kementerian PUPR, Hendra Hardian mengatakan bahwa proyek Jembatan Selat Sunda memerlukan waktu pengerjaan yang tidak cepat.
Menteri Koordinator Perekonomian, Atta Rajadsa menegaskan jika menyelesaikan Jembatan Selat Sunda (JSS) tidaklah tugas yang mudah karena JSS bukan Jembatan biasa.
Baca Juga: Penghuni Rehabilitasi Narkoba di Ciputat Ngamuk: Penjaga Disandera, Begini Kondisinya
Namun, proyek infrastruktur selat sunda KIISS dan wilayah strategis yang akan memakan dana mencapai Rp200 Triliun diharapkan dapat selesai pada tahun 2025 berkisar 10 tahun.
Dikarenakan ini bukanlah jembatan penyebrangan pada umumnya sehingga kami mencari jalan terbaik supaya tidak memberatkan dalam perekonomian Indonesia.
“Jika dana APBN digunakan mencapai Rp200 Triliun untuk rencana pembangunan JSS maka penduduk di daerah Aceh, Papua, hingga Kalimantan akan merasa kecewa karena pihaknya mengharapkan pembangunan waduk dan jembatan di wilayah mereka.” ujar Menko Perekonomian.