bdadinfo.com

Ketika Hacker Kasihan pada Pemerintah Indonesia dengan Berikan Kunci Data PDNS Secara Cuma-cuma - News

Ilustrasi - Hacker Peretas PDNS Minta Maaf.

- Brain Cipher, kelompok yang diduga peretas Pusat Data Nasional Sementara meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas aksi yang telah mereka lakukan.

Pada 20 Juni 2024, PDNS sebagai tempat pengelolaan dan penyimpanan data dari sistem elektronik instansi pemerintah, sempat mengalami gangguan karen serangan ransomware Lockbit 3.0 varian baru yang bernama Brain Cipher.

Serangan tersebut mengakibatkan 210 layanan pemerintah yang dikelola PDNS mendapat gangguan, Brain Chipher ini mengunci atau enkripsi data-data yang disimpan PDNS.

Baca Juga: Hati-hati Siberman! Terdapat Upaya Phishing dengan Mengatasnamakan BSSN Pakai Dalih Ransomware PDNS

Data yang terkunci pun tidak dapat dipulihkan pemerintah, seminggu sudah gangguan PDNS terjadi. Secara tiba-tiba di darkweb muncul laman dari akun mengatasnamakan Brain Cipher, namanya sama seperti nama ransomware yang menyerang PDNS.

Di laman tersebut, mereka (hacker Brain Chipher) membuat pengumuman untuk pemerintah dan masyarakat Indonesia atas kejadian serangan ransomware Lockbit 3.0 Brain Cipher yang mengganggu PDNS.

Pengumuman tersebut terdapat logo Kemenkominfo dan memiliki judul "More Important than Money, Only Honor". Mereka berjanji akan memberikan kunci untuk membuka data PDNS secara cuma-cuma.

Baca Juga: Dipakai Untuk Keamanan PDNS, Mengenal Windows Defender yang Dianggap Sebagai Gerbang Masuk Serangan Ransomware Ke PDNS

Dilansir dari sisiplu.katadata.co.id, pada 2 Juli 2024, mereka menegaskan bahawa aksi peretasan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan politik. Hal tersebut diungkapkan Brain Cipher dalam blognya dengan judul "More important than money, only honor".

“Kami ingin membuat pernyataan publik. Rabu ini, kami akan memberikan kunci-kuncinya secara gratis. Kami berharap serangan ini menjelaskan kepada Anda kalau sangat penting membiayai industri ini serta merekrut spesialis yang berkualitas," tulis Brain Cipher di blognya.

Serangan kami tidak memiliki konteks politik. Mereka minta maaf kepada warga negara Indonesia atas kejadian yang terjadi sepekan belakangan ini yang berdampak pada semua layanan publik.

"Kami juga meminta maaf kepada publik dan kami menegaskan bahwa secara sadar dan independen untuk mengambil keputusan tersebut,” tulis Brain Cipher di blognya.

Pusat Data Nasional Sementara terkena serangan siber yang bentuk ransomeware dan diberi nama Brain Cipher. Ransomware ini merupakan pengembangan versi terbaru dari Ransomeware LockBit 3.0.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa para peretas meminta tebusan 8 juta dolar AS atau setara dengan Rp130 miliar jika dirupiahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat