bdadinfo.com

Mengenal Sejarah Tentang Minang Mart, Toko Lokal di Sumatera Barat yang Bangkrut terhadap Modernisasi - News

Yuk, Kenali Sejarah Tentang Minang Mart, Toko Lokal di Sumatera Barat yang Bangkrut terhadap Modernisasi/Studentactivity.binus

- Indonesia memiliki 2 tempat jaringan minimarket yang paling banyak diminati oleh seluruh Masyarakat dari berbagai kalangan yaitu Indomaret dan Alfamart.

Kedua minimarket tersebut, memiliki daya persaingan yang cukup tinggi karena sering sekali ditempatkan di posisi yang berdampingan atau bersebelahan dengan jalan raya.

Hal tersebut juga tidak berlaku di Sumatera Barat, karena di Provinsi yang satu ini hampir tidak ada gerai yang terlihat baik Indomaret maupun Alfamart saat melintas.

Baca Juga: Kemajuan Peradaban Umat Islam pada Masa Bani Umayyah dan Abbasiyah, Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 77-78

Bisa dibayangkan, kalau ada satu wilayah yang tidak memiliki atau mempunyai gerai ternama seperti Indomaret dan Alfamart, sebagai tempat belanja yang diinginkan oleh masyarakat setempat.

Berbicara mengenai minimarket di Sumatera Barat, ada satu nama yang mungkin jarang didengar dan juga diketahui oleh masyarakat luar Sumatera Barat yaitu, Minang Mart.

Minang Mart, merupakan adalah perusahaan daerah yang mengelola jaringan toko swalayan yang menyediakan jasa Pembayaran tagihan, Investasi, E-Commerce, dan Pengiriman paket di Sumatera Barat.

Baca Juga: Tak Perlu Ciut! 5 Instansi Berikut Buka Formasi CPNS 2023 Tanpa Syarat Tes TOEFL, Ada Incaranmu?

Berbagai hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan kerajinan dari masyarakat Minang, dijual di Minang Mart untuk dijual kembali kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau.

Awal mulanya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mulai meluncurkan program berupa 1.000 Minang Mart pada akhir bulan Mei tahun 2016, sebagai bentuk persaingan dengan Minimarket lainnya.

Tujuan dari program Minang Mart, untuk menghidupkan ekonomi masyarakat Minang, namun tujuan tersebut urung terwujud karena ada banyak masalah yang saat itu terjadi pada bagian manajemen.

Baca Juga: Tak Perlu Ciut! 5 Instansi Berikut Buka Formasi CPNS 2023 Tanpa Syarat Tes TOEFL, Ada Incaranmu?

Minang Mart merupakan hasil kolaborasi dari tiga Badan usaha Milik Daerah (BUMD) setempat, dan Tiga BUMD yang terlibat dalam program ini adalah PT Grafika, Bank Nagari, dan Jamkrida.

Perusahaan jaringan lokal ini (Minang Mart), tadinya dibangun dengan tujuan untuk membantu para pemilik kedai atau toko agar bisa bersaing atau mengikuti jejak ritel modern.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat