– Paylater atau bayar nanti semakin menjamur di kalangan masyarakat tanah air. Masyarakat yang suka belanja secara online di e-commerce pasti sudah tidak asing dengan kata paylater.
Banyak aplikasi e-commerce yang membuka layanan paylater agar memberikan kemudahan saat membeli barang yang mereka inginkan dan bayarnya bisa nanti setelah pesan.
Sekilas mungkin mirip dengan fintech (financial technologyI) atau pinjaman online yang menawarkan pinjaman uang secara instan, kemudian masyarakat bisa membayarnya saat jatuh tempo tertentu.
Baca Juga: Paylater Makin Marak! Gaya Baru Generasi Muda Bikin Terjerat Utang Pinjaman Online
Namun, tanpa disadari pinjaman online dan paylater merupakan dua hal yang berbeda. Dikutip oleh klikcair.com, Senin, 2 Oktober 2023, berikut perbedaan pinjaman online dan paylater yang perlu diketahui.
- Metode vs Lembaga Keuangan
Walaupun banyak netizen menganggap sama, tetapi perbedaan paylater dan pinjaman online sebenarnya mudah dipahami.
Secara sederhana, pinjaman online adalah lembaga keuangan yang resmi diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sedangkan paylater adalah fitur atau metode pembayaran pada e-commerce.
Baca Juga: Diduga Rem Blong, Sebuah Truk Terjun ke Jurang di Kawasan Lembah Anai
Secara sekilas, terlihat mirip dengan pinjaman. Akan tetapi, paylater hanya merupakan pilihan metode pembayaran agar memudahkan pembeli ketika berbelanja di marketplace.
- Tujuan penggunaan
Tujuan fitur paylater adalah untuk keperluan konsumtif. Metode ini banyak digunakan oleh konsumen e-commerce untuk kemudahan transaksi.
Di sisi lain, pinjaman online bisa digunakan baik untuk konsumtif maupun produktif. Banyak fasilitas pinjaman online untuk tujuan produktif, seperti untuk penambahan modal usaha.
- Uang vs Barang
Perbedaan berikutnya adalah produk yang diberikan. Pinjaman online adalah produk yang diberikan berupa uang tunai.
Sedangkan paylater memberikan kemudahan kepada pembeli untuk transaksi e-commerce. Pembeli bisa membeli barang yang dia pesan terlebih dahulu untuk dibayar kemudian hari.