– Kemarau kering yang terjadi di Indonesia pada Kamis, 2 November 2023, dipicu kombinasi fenomena El Nino dan IOD positif.
Fenomena El Nino dan IOD positif ini berdampak signifikan pada berbagai sektor di negara ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dan prediksi terkait dampak lanjutan dari kondisi El Nino dan IOD positif ini.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, telah mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk segera mengambil langkah mitigasi dan antisipasi terhadap dampak negatif yang terjadi.
Peringatan BMKG muncul berdasarkan data yang menunjukkan El Nino moderat dengan indeks +1.719.
Sementara IOD positif dengan indeks +2.014 masih bertahan hingga Oktober dasarian II tahun 2023.
Bahkan, prediksi BMKG dan beberapa Pusat Iklim Dunia menyatakan bahwa El Nino diperkirakan akan tetap berlanjut hingga Desember 2023-Januari-Februari 2024, sementara IOD Positif akan berlangsung hingga akhir tahun 2023.
Dampak yang terjadi akibat fenomena ini sangat luas dan melibatkan sejumlah sektor kunci di Indonesia.
Dalam poin-poin berikut, kita akan membahas dampak pada sektor-sektor utama tersebut:
1. Sektor Pertanian
Kemarau kering mengancam produksi tanaman pangan karena gangguan pada siklus masa tanam, gagal panen, dan kurangnya ketahanan jenis tanaman.