- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan stabilitas Jalan Raya Pantai Selatan (Pansela) Jawa sepanjang 1.604 km yang membentang dari Provinsi Banten hingga ke arah timur Pulau Jawa.
Perbaikan kondisi Jalan Pansela Jawa diharapkan dapat menjadi jalur wisata pesisir selatan dan memperlancar hubungan dengan Pulau Jawa bagian selatan.
Penggunaan Jalan Pansela diharapkan dapat menjadi jalur alternatif yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Timur.
Sehingga, beban lalu lintas bisa terbagi dan tidak menumpuk di jalan tol atau jalur Pantura dan Jawa Tengah.
Pembangunan Jalan Pansela diharapkan dapat mempersempit kesenjangan dengan wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa yang memiliki potensi ekonomi lebih maju.
Saat ini telah selesai pembangunan 3 ruas jalan baru di Provinsi Jawa Timur dengan panjang 90,227 km, sehingga total panjang Jalan Pansela Jatim yang dibangun adalah 372,82 km.
Sementara itu, total panjang Pansela Jatim meliputi dari Panggul – Sendangbiru – Jarit – Puger hingga Glenmore sejauh 627,6 km.
Pembangunan Jalan Pansela Jawa Timur diharapkan dapat menjadi jalur wisata kawasan pantai selatan, memperlancar hubungan dengan Pulau Jawa bagian selatan dan mengurangi beban lalu lintas di Jalan Raya Pantai Jawa Utara (Pantura).
“Jalan Pansela Jawa terus kami promosikan agar masyarakat tertarik untuk menuju ke selatan. Karena jalannya tidak hanya bagus tetapi juga memiliki pemandangan yang indah dan memiliki banyak tempat wisata,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagaimana dikutip dari laman resmi KemenPUPR.
Tiga ruas jalan Pansela di Jawa Timur telah selesai dibangun dan siap diresmikan, ruas Jarit-Puger di Kabupaten Lumajang di sepanjang 54,135 km.
Pembangunan jalan ini akan dilakukan pada tahun 2019-2022 di lokasi biaya Rp 257 miliar termasuk pembangunan jembatan Paseban I dan II sepanjang 82,80 meter.