bdadinfo.com

Jepang Frustasi Hadapi Perjuangan Rakyat Sumatera Barat, Proyek Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan Dibatalkan Disambut Suka Cita - News

embatalan proyek jalan tol tol Payakumbuh Pangkalan pihak masyarakat setempat menyambutnya dengan bersuka cita atas keputusan dibuat oleh JICA dengan solusi mengalihkan proyek tersebut.

 

 - Wajar saja pembangunan proyek jalan tol Payakumbuh Pangkalan sempat mangkrak selama 4 tahun. Dan akhirnya mega proyek tersebut dibatalkan oleh pihak Japan International Cooperation Agency atau JICA. 

Terkait pembatalan proyek jalan tol tol Payakumbuh Pangkalan pihak masyarakat setempat menyambutnya dengan bersuka cita atas keputusan dibuat oleh JICA dengan solusi mengalihkan proyek tersebut.

Pihak Dewan pakar LKAAM-Sumbar (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Sumatera Barat) Proft Dr Alwin Benteri DT Lelo Anso M.Pd sambut sukacita keputusan JICA.

Baca Juga: Diambang Ketidakpastian, Proyek Jembatan Bahtera Sriwijaya akan Bernasib Sama seperti Jembatan Selat Sunda?

LKAAM-Sumbar mengapresiasi langkah JICA yang telah memutuskan mengalihkan trase jalan tol pangkalan Payakumbuh ke lokasi lain. Dengan lokasi lebih baik dan tidak mengganggu aspek sosial kultural masyarakat.

Dia menyebut keputusan JICA merupakan cita-cita yang selama ini telah diperjuangkan oleh para pemangku adat di 5 Nagari.

"Saya adalah pemuka adat di salah satu Nagari yang akan dilalui jalan tol saya terlibat langsung dan tahu persis apa yang terjadi selama ini. Alhamdulillah JICA mempertimbangkan nasib masyarakat dan hak ulayat yang akan tergusur," tegasnya.

Baca Juga: Menjadi Kota yang Sangat Padat, Jakarta Terancam Tenggelam: Sudah Siap Pindah ke IKN Nusantara?

Dia menegaskan masyarakat di 5 Nagari terdampak rencana pembangunan jalan tol Payakumbuh Pangkalan sejak awal tidak menolak kehadiran jalan tol.

Mereka hanya meminta terase yang akan melintasi kampung halaman mereka dialihkan ke lokasi lain.

"Kami tidak menolak jalan tol kami hanya minta pengalihan terase. Kemudian kami juga tidak alergi terhadap investasi yang menguntungkan dan tidak akan merusak tatanan adat dan budaya Minangkabau yang ada di Tanah kami," paparnya seperti dilansir dari kanal youtube Pandawa Bukit Aneh baru-baru ini.

Baca Juga: Didirikan Setelah SBY Kalah Menjadi Wakil Presiden, Berikut Sejarah Singkat dan Makna Logo Partai Demokrat

Menurutnya, keberadaan tanah ulayat yang telah ditempati dan diwariskan oleh masyarakat yang berasal dari berbagai suku di 5 Nagari terdampak jalan tol adalah harta yang tidak ternilai harganya rata-rata masyarakat di sana.

Selama ini telah menjadikan tanah ulayat sebagai sumber penghidupan atas dasar itu keberadaan tanah ulayat atau tanah Pusako wajib dijaga untuk keberlangsungan generasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat