- Sumatera Barat banyak menyimpan sejarah kemerdekaan dan banyak orang yang tidak mengenal Bandara Udara Gadut ini terletak di Nagari Gadut, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Siapa yang mengenalnya? nama Bandara Udara Gadut mulai muncul dimasa Penjajahan Jepang dan dipergunakan untuk kepentiangan mereka.
Saat ini menjadi sebuah monumen pesawat yang berada di Bandara Udara Gadut itu memiliki nilai histori yang luar biasa, tepat pada Desember 1947.
Baca Juga: Andre Rosiade Bersilaturahmi dengan Warga Padang Selatan
Ternyata masyarakat Minangkabau berhasil membeli sebuah kapal terbang berjenis Avro Anson dengan cara mengumpulkan emas selama dua bulan, pesawat bisa didatangkan ke Pelabuhan Udara di Nagari Gadut.
UNP Adakan FGD Bersama dengan Anggota Dewan Presiden dan Politisi SeniorTabrak Truk dari Lawan Arah, Mahasiswa Asal Padang Pariaman Tewas Terlindas PickupSeorang Remaja di Pariaman Diamankan Polisi, Diduga Bawa Celurit dan Masuk ke Rumah Warga.
Avro Anson pun didatangkan ke lapangan udara Gadut dengan nomor registrasi VH-BBY yang kemudian menjadi RI-003.
Baca Juga: Akhirnya Yogyakarta Punya Jalan Tol! Makin Dekat dengan Kota Semarang, Cilacap, dan Solo
Namun pesawat tersebut tak lama kemudian jatuh di Selat Malaka saat ditumpangi oleh Halim Perdanakusuma dan Iswahyudi.
Pada tahun 2003, muncul keputusan pemerintah untuk membuat tugu berupa replika Avro Anson di bekas lokasi Lapangan Udara Gadut.
Sementara nama Iswahyudi diabadikan untuk lapangan terbang di Malang, sedangkan Halim Perdanakusuma dipakai untuk nama pangkalan utama TNI AU di Jakarta.
Avro Anson RI-003 adalah sebuah pesawat terbang multifungsi bermesin ganda keluaran Inggris, yang merupakan pesawat terbang ketiga yang dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia.
Pesawat Avro Anson tersebut dibeli pada awal bulan Desember 1947, diberi nomor register RI-003, dan digunakan sebagai sarana angkutan udara militer maupun sipil.