bdadinfo.com

Berjarak sekitar 23 KM dari Kota Padang, Bandara Internasional Minangkabau Sungguh Menawan dan Eksotis Sudah Memiliki Jam Terbang Selama 21 Tahun - News

Bandar Udara Internasional Minangkabau berjarak sekitar 23 km dari pusat Kota Padang dan terletak di wilayah Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. (IST)

- Bandar Udara Internasional Minangkabau (IATA: PDG, ICAO: WIEE) adalah bandar udara bertaraf internasional utama di provinsi Sumatera Barat yang melayani penerbangan untuk wilayah Palapa.

Bandar Udara Internasional Minangkabau berjarak sekitar 23 km dari pusat Kota Padang dan terletak di wilayah Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Diketahui Bandar Udara Internasional Minangkabau memiliki empat garbarata (pada tahap pembangunan terminal baru direncanakan menjadi tujuh) yang menghubungkan terminal dengan pesawat.

Fasilitas pendukung yang dimiliki bandara ini adalah area bermain anak, toko yang menjual aneka suvenir, serta makanan seperti California Fried Chicken, Kiosk, Roti O, dan lainnya.

Bandar Udara Internasional Minangkabau mulai dibangun pada tahun 2002 dan dioperasikan secara penuh pada 22 Juli 2005 menggantikan Bandar Udara Tabing. BIM merupakan bandara satu-satunya di dunia yang memakai nama etnis.

Baca Juga: Gak Bikin Kantong Robek! 20 Objek Wisata Paling Hits dan Paling Murah di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman

Pada tahun 2006, bandar udara ini ditetapkan oleh Kementerian Agama sebagai tempat embarkasi dan debarkasi haji untuk wilayah Provinsi Sumatera Barat, Bengkulu dan sebagian Jambi.

Sejak 1 Januari 2012, jam operasional bandara ini diperpanjang oleh PT Angkasa Pura II hingga pukul 00.00 WIB, yang sebelumnya hanya dibuka hingga pukul 21.00 WIB.

Bandar Udara Internasional Minangkabau dibangun sebagai pengganti Bandar Udara Tabing yang sudah tidak lagi memenuhi persyaratan dari segi keselamatan penerbangan setelah 34 tahun lamanya digunakan.

Pembangunan bandara ini mulai dilakukan pada tahun 2001 dengan menghabiskan biaya sekitar 9,4 miliar Yen, dengan 10% di antaranya (sekitar 97,6 miliar Rupiah) merupakan pinjaman lunak dari Japan Bank International Coorporation (JICB).

Konstruksinya melibatkan kontraktor Shimizu dan Marubeni J.O. dari Jepang, dan Adhi Karya dari Indonesia.

Bandar Udara Internasional Minangkabau berdiri di atas tanah seluas 4,27 km² dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter dengan lebar 45 meter.

Penerbangan domestik dan internasional dilayani oleh terminal seluas 20.568 m², yang berkapasitas sekitar 2,3 juta penumpang setiap tahunnya.

Pada tahun 2017, bandara ini akan diperluas dua tahap hingga mencapai 49.000 m². Dengan pengembangan itu nantinya akan bisa menampung sekitar 5,9 juta penumpang per tahun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat