- Akses jalan pinggir pantai yang menghubungkan Pelabuhan Teluk Bayur Kota Padang dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) masih menghadapi hambatan hingga saat ini.
Wacana pembangunan jalan ini pertama kali muncul pada tahun 2015, namun hingga kini sebagian segmen proyek tersebut masih berstatus belum kunjung tembus.
Proyek ambisius ini mencakup sekitar 26 km jalan dengan anggaran sebesar Rp600 miliar.
Beberapa segmen jalan telah berhasil diselesaikan, seperti segmen jalan Nipah-Teluk Bayur yang selesai pada tahun 2021, dan juga Jembatan Fly Over Lolong di Kecamatan Padang Utara yang telah rampung dikerjakan.
Namun, masih ada segmen lain yang belum terlaksana dengan keterbatasan akses dari Jembatan Lolong ke Simpang Transito Ulak Karang Selatan, Kecamatan Padang Utara.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, melalui Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR), berencana untuk melanjutkan pengerjaan segmen jalan dari Purus ke BIM.
Namun, prosesnya masih terkendala dengan pengurusan pembebasan lahan dari Jembatan Lolong hingga Simpang Transito Ulak Karang Selatan.
Kepala Bidang Bina Marga, Adratus Setiawan, menyatakan bahwa pihaknya masih mencari trase jalan yang tepat untuk keluar dari Jembatan Lolong.
"Untuk ruas Purus ke BIM masih proses," kata Adratus Setiawan kepada News.
Baca Juga: Mantan Bupati Mentawai Terdata Punya 20 Aset Tanah dan Bangunan, Yudas Sabaggalet: Tidak Masuk Akal
Menurutnya saat ini, masih berada dalam tahap pengurusan pembebasan lahan dari Jembatan Lolong hingga Simpang Transito Ulak Karang Selatan
Adratus berpendapat bahwa, untuk jalan Pantainya kita masih mencari trasenya. Tahun besok mudah-mudahan bisa keluar di Transito dari jembatan Lolong
Jalan pinggir pantai ini diharapkan dapat berperan penting dalam mendukung sektor pariwisata di Kota Padang.