bdadinfo.com

Pemda Sumatera Barat Kesal Sekali! Warga dan Pemangku Adat di 5 Nagari Malah Bersuka Ria, Proyek Jalan tol Payakumbuh Pangkalan Dibatalkan Jepang - News

proyek jalan tol Payakumbuh Pangkalan sempat mangkrak selama 4 tahun. Dan akhirnya mega proyek tersebut dibatalkan oleh pihak Japan International Cooperation Agency atau JICA.

 

 - Polemik soal pembangunan proyek jalan tol Payakumbuh Pangkalan sempat mangkrak selama 4 tahun. Dan akhirnya mega proyek tersebut dibatalkan oleh pihak Japan International Cooperation Agency atau JICA. 

Diketahui bahwa pembatalan proyek jalan tol tol Payakumbuh Pangkalan pihak masyarakat setempat menyambutnya dengan bersuka cita atas keputusan dibuat oleh JICA dengan solusi mengalihkan proyek tersebut.

Di mana pihak Dewan pakar LKAAM-Sumbar (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Sumatera Barat) Proft Dr Alwin Benteri DT Lelo Anso M.Pd sambut sukacita keputusan JICA.

Baca Juga: Baru Jadi Fresh Graduate? PT Pamapersada Nusantara Membuka Lowongan Kerja untuk Development Program

LKAAM-Sumbar mengapresiasi langkah JICA yang telah memutuskan mengalihkan trase jalan tol pangkalan Payakumbuh ke lokasi lain. Dengan lokasi lebih baik dan tidak mengganggu aspek sosial kultural masyarakat.

Dia menyebut keputusan JICA merupakan cita-cita yang selama ini telah diperjuangkan oleh para pemangku adat di 5 Nagari.

"Saya adalah pemuka adat di salah satu Nagari yang akan dilalui jalan tol saya terlibat langsung dan tahu persis apa yang terjadi selama ini. Alhamdulillah JICA mempertimbangkan nasib masyarakat dan hak ulayat yang akan tergusur," tegasnya.

Baca Juga: Ditetapkan Sejak Awal Kemerdekaan, Ternyata Ini Alasan Kenapa Hari Guru Nasional Diperingati Setiap Tanggal 25 November

Dia menegaskan masyarakat di 5 Nagari terdampak rencana pembangunan jalan tol Payakumbuh Pangkalan sejak awal tidak menolak kehadiran jalan tol.

Mereka hanya meminta terase yang akan melintasi kampung halaman mereka dialihkan ke lokasi lain.

"Kami tidak menolak jalan tol kami hanya minta pengalihan terase. Kemudian kami juga tidak alergi terhadap investasi yang menguntungkan dan tidak akan merusak tatanan adat dan budaya Minangkabau yang ada di Tanah kami," paparnya seperti dilansir dari kanal youtube Pandawa Bukit Aneh baru-baru ini.

Baca Juga: Deretan Jalan Tol Terbaru di Pulau Sumatera yang Sudah Bisa Dilalui saat Libur Nataru Tahun 2024: Gratis Nggak Perlu Bayar! 

Menurutnya, keberadaan tanah ulayat yang telah ditempati dan diwariskan oleh masyarakat yang berasal dari berbagai suku di 5 Nagari terdampak jalan tol adalah harta yang tidak ternilai harganya rata-rata masyarakat di sana.

Selama ini telah menjadikan tanah ulayat sebagai sumber penghidupan atas dasar itu keberadaan tanah ulayat atau tanah Pusako wajib dijaga untuk keberlangsungan generasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat