bdadinfo.com

Intip 5 Keunikan Rumah Gadang Khas Sumatera Barat - News

Istano Pagaruyuang (Kemendikbud)




- Rumah gadang menjadi salah satu rumah adat di Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat. Dikenal dengan rumah adat yang memiliki atap ujung runcing yang menyerupai tanduk kerbau,

Tidak semua orang bisa memiliki rumah gadang ini karena yang boleh mendirikannya hanya yang berstatus Nagari. Tapi, rumah gadang ini punya berbagai macam keunikan lho. Apa saja? simak dibawah ini!

1. Tahan Gempa

Pulau Sumatera memiliki kondisi geografis yang sering dilanda gempa. Maka, warga lokal membuat rumah dengan struktur rumah panggung.

Rumah dengan gaya rumah panggung memiliki tiang penyangga harus dari bahan yang kokoh agar tahan terhadap guncangan. Uniknya, tiang penyangga biasanya ditancapkan di permukaan tanah tapi kali ini tiang penyangga ditancapkan diatas batu.

Hal tersebut karena batu akan meredam gempa sehingga nantinya rumah tidak akan mengalami kerusakan yang parah.

Baca Juga: UUS Bank Nagari Raih Penghargaan ASR 2023

Rata-rata rumah panggung ini memiliki tinggi 2-3 meter dari permukaan tanah.

Rumah panggung juga berfungsi untuk melindungi penghuninya dari serangan musuh atau hewan buas.

2. Material Kayu Tahan Rayap

Kayu yang digunakan untuk membuat rumah gadang memiliki ketahanan terhadap rayap.

Kayu yang digunakan untuk lantai, dinding, pintu, jendela dan tangga. Untuk tonggak rumah dipilih kayu yang sudah memasuki usia tertentu. Kemudian, kayu itu direndam terlebih dahulu selama beberapa tahun sebelum bisa digunakan untuk menjadi rumah gadang.

Perendaman dilakukan untuk mengawetkan kayu dan bertujuan agar kayu tahan akan rayap.

3. Tidak Memakai Kayu

Biasanya, jika kita membangun rumah dan menyambungkan material satu dengan yang lainnya akan memerlukan paku untuk menghubungkannya.

Tetapi, rumah gadang tidak menggunakan paku untuk menyambungkan material satu dengan yang lainnya. Melainkan menggunakan pasak kayu, seperti pembuatan kapal kayu. Sehingga, rumah gadang disebut-sebut merupakan kapal kayu yang diberi atap.

Baca Juga: Innalillahi, Sekjend Partai Hanura Kodrat Shah Tutup Usia, Febby Dt Bangso: Selamat Jalan Bang Kodrat

4. Penyimpanan Makanan Dibangun Terpisah

Sebagian besar rumah gadang terbuat dari kayu yang mudah terbakar oleh api, oleh sebab itu penyimpanan makanan dibangun secara terpisah.

5. Atap Rumah Ideal Untuk Daerah Tropis

Bentuk atap rumah Minangkabau yang memiliki puncak yang tajam dan kemiringan atap yang curam bertujuan agar air hujan segera turun ke tanah.

Bentuk atap yang curam merupakan bentuk yang dianggap arsitek saat ini cocok dibuat untuk rumah di daerah tropis karena cenderung memiliki curah hujan yang tinggi.

Atap rumah yang dibuat dari ijuk yang diikat dan disusun rapat serta rapi. Ijuk memiliki bobot yang lebih ringan ketimbang dengan genteng yang terbuat dari tanah liat.

Hal ini bertujuan agar tidak membebani bangunan secara keseluruhan serta jika terjadi gempa akan meminimalisir bahaya pada penghuninya.

Bagian dalamnya terdapat ruangan yang sangat luas sehingga akan mampu menampung banyak orang berkumpul dan makan bersama saat acara adat. Rumah gadang dibangun dengan memperhatikan jumlah anak perempuan yang dimiliki sang pemilik rumah.

Karena ruang tidur di rumah gadang dibuat berdasarkan pada jumlah anak perempuan. Yang tinggal di rumah gadang adalah anak perempuan dan suaminya

Bagaimana apakah Anda tertarik untuk mengunjungi Sumatera Barat dan melihat keunikan Rumah Gadang?. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat