bdadinfo.com

Erupsi Gunung Marapi Menelan Korban Jiwa, Ini Dampak Bahaya Abu Vulkanik Bagi Kesehatan yang Wajib Diketahui - News

Erupsi Gunung Marapi Menelan Korban Jiwa, Ini Dampak Bahaya Abu Vulkanik Bagi Kesehatan yang Wajib Diketahui/Pexels

 
-Bahaya abu vulkanik bagi kesehatan wajib diketahui, terutama bagi masyarakat Indonesia yang rawan terkena bencana alam gunung meletus.
 
Peristiwa terbaru datang dari salah satu gunung paling aktif di pulau Sumatera, Marapi. Pada Minggu, 3 Desember 2023 sekitar pukul 14.45 WIB, Gunung Marapi di Agam, Sumatera Barat, mengalami erupsi hingga menelan korban jiwa.
 
Berdasarkan keterangan Kepala Kantor SAR Kota Padang, Sumatera Barat, Abdul Malik, sejauh ini ada 11 orang pendaki Gunung Marapi telah ditemukan meninggal dunia pada Senin, 4 Desember 2023.
 
 
"Tim gabungan berhasil menemukan tiga orang selamat dan 11 orang meninggal dunia," kata Abdul Malik.
 
Erupsi gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik juga membuat sebagian masyarakat sekitar terpaksa meninggalkan rumah menuju lokasi yang aman, serta wajib mematuhi himbauan dan larangan dari pihak berwenang.
 
Abu vulkanik merupakan bahan material vulkanik yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan gunung berapi. Materialnya biasa terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus.
 
Batuan yang berukuran besar biasanya jatuh disekitar kawah hingga radius 7 km dari kawah. Sedangkan yang berukuran halus dapat jatuh hingga jarak ratusan km.
 
 
Jarak jatuh abu halus bisa mencapai ribuan km dari kawah apabila mendapat pengaruh dari hembusan angin.
 
Dampak Bahaya Abu Vulkanik Bagi Kesehatan
 
Abu vulkanik yang mengandung lapisan asam berbahaya serta banyak unsur logam, seperti Timbal (Pb), Tembaga (Cu), dan Krom (Cr), dapat membahayakan kesehatan manusia yang menghirupnya.
 
Melansir publikasi dari Dinas Kesehatan dan Halodoc, berikut ini dampak bahaya abu vulkanik bagi kesehatan.
 
 
1. Gangguan Pernapasan
 
Dampak abu vulkanik bagi kesehatan pernapasan bergantung pada ukuran partikel abu vulkanik, kandungan reaksi fisika dan kimia pada abu vulkanik, serta seberapa banyak yang terhirup.
 
Artinya, dampak menghirup abu vulkanik bagi kesehatan cenderung berbeda-beda. Namun, umumnya banyak ditemukan pasien yang mengalami gangguan pernapasan akut seperti infeksi bronkitis atau asma.
 
Selain asma dan bronkitis, penyakit lain yang ditemukan pada pasien yang menghirup abu vulkanik adalah penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), emfisema, silokosis, kanker paru-paru, fibrosis masif, tuberkulosis dan penyakit paru-paru jangka panjang lainnya.
 
Sedangkan untuk pasien yang menghirup abu vulkanik dalam jumlah yang besar, dapat mengakibatkan kegagalan napas.
 
 
Reaksi tubuh sebagai gejala terhadap menghirup abu vulkanik, meliputi: sesak napas, batuk, sakit kepala, lemas, gejala mirip flu seperti produksi lendir meningkat, dan sakit tenggorokan.
 
2. Resiko Kematian Bagi Bayi dan Lansia
 
Ada kelompok yang cukup rentan terhadap paparan abu vulkanik, yakni lansia, bayi, dan orang yang memiliki riwayat sakit paru-paru.
 
Kelompok tersebut lebih rentan mengalami kerusakan paru-paru apabila menghirup gas dan abu vulkanik.
 
3. Iritasi dan Alergi pada Mata dan Kulit
 
Bahaya abu vulkanik juga bisa menyebabkan iritasi pada mata dan kulit. Tingkat keparahan iritasi dipengaruhi oleh lamanya paparan, ukuran partikel abu dan zat kimia yang ada pada abu.
 
 
Kandungan berbahaya pada abu vulkanik, seperti silika, mineral, dan logam (natrium, sulfat, klorida) bersifat asam dan daoat menimbulkan reaksi alergi dan iritasi.
 
Gejala alergi dan iritasi pada mata akibat paparan abu vulkanik;
 
- ada partikel yang masuk ke mata
- mata terasa sakit, perih atau gatal
- mata terlihat kemerahan
- mata mengeluarkan air mata dan cairan yang berlendir dan lengket
- kornea lecet atau tergores
- mata dan kantong mata terlihat membengkak
- mata terasa sensitif dan seperti sensasi terbakar 
 
Gejala alergi dan iritasi pada kulit akibat paparan abu vulkanik;
- kulit iritasi
- kulit terasa gatal
- timbul bercak kememerahan pada kulit 
- infeksi sekunder pada kulit akibat melepuh atau garukan ***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat