bdadinfo.com

Eks Tim Pemenangan Anies: TGUPP dan BUMD DKI Penuh dengan 'Orang Dalam' Anies - News

Eks Tim Pemenangan Anies: TGUPP dan BUMD DKI Penuh dengan 'Orang Dalam' Anies

- Eks juru bicara Anies-Sandi saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anggawira, menilai Anies lupa dengan sejarah perihal pernyataannya soal orang dalam.

Menanggapi pernyataan Anies soal 'orang dalam', Anggawira menyinggung saat Anies menjabat sebagai gubernur juga menempatkan orang dalam pada sejumlah instansi, salah satunya di Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Sebagai mantan Jubir Anies-Sandi dalam Pemilihan Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2017 silam, Anggawira paham dan melihat fakta bahwa yang disampaikan Anies dalam debat capres tidaklah sesuai.

Baca Juga: Penduduk Siap-siap Angkat Kaki! 15 Kelurahan di Kota Tasikmalaya akan Rata dengan Tanah Digusur Proyek Jalan Tol Getaci

"Bahkan bukan hanya di TGUPP karena di dalam penentua komisaris di BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) ada orang-orang dalam, dan timses yang masuk," jelas Anggawira pada keterangannya (16/12).

"Mas Anies saat menjabat gubernur juga ada orang-orang di dekatnya yang masuk menjabat posisi-posisi 'orang dalam' seperti di Komisaris LRT Jakarta, BUMD PT Jakpro (Jakarta Propertindo), itukan orang dekat mas Anies apalagi yang di TGUPP, 'orang dalam semua'," sebut Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Indonesia Maju.

Anggawira menyebut ada Geisz Chalifa, orang dekat Anies yang pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk (PPJA). Lalu ada pula Thomas Lembong yang juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol.

Selain itu ada juga Usamah Abdul Aziz orang dekat Anies yang menjadi Anggota TGUPP DKI, orang dekat Anies yang lain Rene Suhardono Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk.

Baca Juga: Asyik! Libur Akhir Tahun ke Sumatera Barat, 4 Wisata Edukasi Ramah Anak Ini Paling Hits dan Instagramable

Dengan fakta tersebut, Anggawira menganggap pernyataan Anies itu merupakan bumerang karena apa yang dikatakan Anies dalam debat kemarin ternyata dilakukan olehnya saat menjabat sebagai Gubernur DKI.

"Saya melihatnya menjadi bumerang. 'Orang dalam' ini kan seperti terpercik muka sendiri jadinya," tegas Anggawira.

Selain itu, Anggawira juga mengatakan bahwa demokrasi yang buruk seperti dibilang Anies juga dianggap blunder.

Anggwira menilai Anies tidak akan menjadi gubernur jika demokrasi tidak berjalan, seperti yang sama dikatakan Prabowo Subianto dalam debat kemarin.

"Mas Anies juga menyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Mas Anies dalam memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi dan opini saja tanpa fakta," kata Anggawira.

Sebelumnya dalam debat Calon Presiden (Capres) beberapa waktu lalu, Anies Baswedan sempat berbicara fenomena orang dalam di Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat