- Pemerintah Indonesia akan membangun tanggul laut.
Menteri Koordinator bidang perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pembangunan tanggul laut atau disebut giant sea wall terbagi menjadi tiga fase yang akan menelan anggaran Rp164,1 triliun untuk pembangunan dua fasenya.
Sementara, sisanya belum diketahui total anggaran yang akan dikeluarkan untuk kebutuhan pembangunan tersebut.
Baca Juga: Keren! Cleo Memimpin Investasi Air Minum di IKN dan Seluruh Indonesia, Segini Dana yang Dikucurkan
Seperti yang telah dikutip dari YouTube PerekonomianRI, pada 10 Januari 2024.
“Total cost Rp164,1 triliun yang dibutuhkan untuk pintura (Jakarta), hanya untuk bendungannya, banyak proyek yang dapat kita kembangkan dari sini,” ujarnya dalam Seminar Nasional Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa Melalui Pembangunan Tanggul Pantai Dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall), di Grand Ballroom Kempinski, Rabu, 10 Januari 2024.
Berdasarkan dari kajian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Airlangga menjelaskan untuk pembangunan tanggul fase A, pembangunanya berbentuk tanggul pantai dan sungai dengan Panjang kurang lebih 120 km yang akan dibangun sampai dengan tahun 2030.
Baca Juga: Makin Murah! Xiaomi Indonesia Memberikan Diskon untuk Smartphone Entry Level Redmi 12 dan A2
Pembangunan tanggul dipastikan tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar dan terintegrasi dengan sistem polder (drainase, kolam retensi, dan juga pompa) agar Jakarta terlindungi dari adanya banjir rob.
Secara lebih jelas, pembangunan difokuskan pada 44,2 km lokasi rawan, saat ini tersisa 33,3 km yang sedang dibangun oleh Kementerian PUPR dengan nilai Rp10,3 triliun dan Pemprov DKI Jakarta dengan nilai Rp5,8 triliun.
Selanjutnya, untuk pembangunan fase B dilakukan di sisi barat Jakarta sepanjang 20 km mulai tahun 2030 dengan estimasi kebutuhan anggaran mencapai Rp148 triliun.
Baca Juga: Kiper FC Dallas akan Memperkuat Timnas Indonesia, Pemain Ini Pernah Bermain di Timnas Belanda!
Kemudian fase C yang merupakan sisi timur Jakarta sepanjang 12 km dibangun mulai 2040.
“Wilayah utara menjadi proyek strategis nasional pak presiden. Kalau di Jakarta tanggul masih terpisah-pisah, ini disatukan mulai dari wilayah Banten sampai Cirebon dan akan terintegrasi dan membuka akses langsung jalan tol dan kereta api, sehingga logistic cost kita semakin bersaing,” ujarnya.