- Sebuah rencana besar proyek jembatan untuk menghubungkan Lombok dan Sumbawa muncul beberapa tahun ke belakang.
Rencana pembangunan jembatan penghubung Lombok-Sumbawa ini tercipta melalui penandatanganan kerja sama studi kelayakan oleh pemerintah Provinsi NTB dan PT Nabil Surya Persada.
Proses penandatanganan kerja sama tersebut tepatnya terjadi pada Desember 2020, sementara studi kelayakan pembangunan jembatan penghubung Lombok-Sumbawa dilakukan pada tahun 2021 kemudian.
Jembatan penghubung antar dua pulau ini tentu menjadi dambaan semua orang demi meningkatkan infrastruktur ekonomi masyarakat dan merangsang kembali destinasi pariwisata yang ada di NTB.
Lebih lanjut, Kepala Bappeda NTB Amri Rahman menyebut bahwa fokus utama uji kelayakan pembangunan jembatan penghubung Lombok-Sumbawa dilihat dari beberapa aspek, diantaranya aspek teknis, ekonomi, lingkungan dan sebagainya.
Rencananya pembangunan jembatan penghubung Lombok-Sumbawa ini akan memiliki panjang mencapai 16,5 km.
Baca Juga: Kodim 0308/Pariaman Adakan Binkom Cegah Konflik Sosial di Kota Pariaman
Dari hasil studi kelayakan inilah yang akan dipaparkan kepada investor dan menarik para investor demi membiayai pembangunan mega proyek jembatan penghubung Lombok-Sumbawa ini.
Diketahui dari hasil pra studi kelayakan atau pra Feasibility Study yang dilakukan konsultan dari Korea, biaya untuk konstruksi pembangunan jembatan penghubung Lombok-Sumbawa sebesar Rp850 milyar rupiah sampai Rp1 triliun.
Dengan panjang jembatan yang direncanakan mencapai 16,5 km, total biaya konstruksi paling sedikit Rp16,5 triliun.
Jika ditambah dengan pelengkap atau aksesoris maka kemungkinan besar dana pembangunan jembatan mencapai Rp20 triliun.
Pembangunan jembatan penghubung Lombok-Sumbawa ini dimulai dari Pelabuhan Kayangan menuju Kertasari.