bdadinfo.com

Ustaz Adi Hidayat Tanggapi Debat Cawapres: Kematangan Calon Wakil Presiden dari Aspek Intelektual dan Spiritual - News

Ustaz Adi Hidayat Tanggapi Debat Cawapres: Kematangan Calon Wakil Presiden dari Aspek Intelektual dan Spiritual (IG)

 - Ustaz Adi Hidayat Tanggapi Debat Cawapres: Kematangan Calon Wakil Presiden dari Aspek Intelektual dan Spiritual

Debat keempat yang diikutsertai oleh calon wakil presiden yang digelar pada hari Minggu, 21 Januari 2024, mengundang perhatian Ustaz Adi Hidayat (UAH) untuk memberikan pandangannya. 

Ustaz Adi Hidayat menilai bahwa setiap calon wakil presiden, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD, telah memaparkan visi misi dengan kematangan intelektual dan spiritual yang dapat dinilai secara objektif oleh publik.

Baca Juga: Menjelang Hari Pemungutan Suara, Adi Prayitno: Anies, Prabowo, dan Ganjar Rawat Demokrasi

Meskipun debat keempat menunjukkan beberapa argumen hangat dari masing-masing peserta, Ustaz Adi Hidayat berharap agar kehangatan ini tetap terbatas di sesi debat dan tidak meluas ke luar panggung politik. 

Dia mendesak semua pasangan calon untuk memberikan narasi positif, menenangkan masyarakat, dan menghindari perdebatan yang meruncing.

Dalam channel YouTube pribadinya @Adi Hidayat Official, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan rasa syukurnya karena debat memberikan kesempatan untuk menilai setiap cawapres secara komprehensif. 

 Baca Juga: Tanggapan Ustadz Adi Hidayat Soal Debat Perdana Capres 2024: Kita Tidak Dapat Satu Esensi yang Terstruktur

UAH juga menyoroti berbagai aspek, mulai dari gestur, cara menyampaikan informasi, cara menjawab pertanyaan, hingga aspek fisik, sebagai indikator kematangan setiap cawapres.

Sebagai seorang ustaz dengan latar belakang pendidikan di pondok pesantren, Ustaz Adi Hidayat memahami aspek-aspek dalam debat, termasuk upaya untuk mendiskreditkan argumen dengan menggunakan argumentum ad hominem. 

 

Dia juga mengungkapkan bahwa debat cawapres Minggu malam lalu menunjukkan berbagai trik penggalian informasi, seperti argumentum ad populim yang mengandalkan opini mayoritas tanpa pembanding yang objektif.

Ustaz Adi Hidayat menyoroti kekuatan argumentasi masing-masing cawapres, terutama dalam menguji konsistensi dan kebenaran argumen. 

Contohnya, isu food estate diuji untuk menguji kekokohannya, dan menurutnya, hal ini merupakan teknik debat yang wajar. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat