bdadinfo.com

Tantangan Penggunaan Teknologi Konvensional di Geothermal - News

Arcandra Tahar

Oleh: Arcandra Tahar

Sahabat Energi yang Budiman,

Salah satu sumber energi yang ramah lingkungan dan sangat diperlukan untuk mengurangi terjadinya perubahan iklim adalah geothermal atau panas bumi.

Seperti kita ketahui, lapisan kerak bumi yang panas bisa menghasilkan uap air sebagai sumber energi. Geothermal yang paling sederhana pemanfaatannya adalah untuk pemandian air panas seperti di Jepang.

Untuk skala besar, energi geothermal digunakan untuk pembangkit Listrik (PLTP) dan pemanas pada saat musim dingin di negara-negara empat musim.

Baca Juga: Bupati Hadiri Pelepasan dan Perpisahan Pelajar SMAN 3 Solsel

Di tahun 2023, hampir 60% energi geothermal digunakan untuk pemanas dan sisanya untuk pembangkit Listrik (sekitar 16 GW). Namun di tahun 2050, diperkirakan sekitar 80% energi geothermal akan digunakan untuk pembangkit Listrik.

Amerika Serikat, Indonesia, Filipina, Turki, dan Selandia Baru adalah beberapa negara yang sudah memnafaatkan geothermal untuk pembangkit Listrik. Sementara China, Turki, Jepang dan Islandia memanfaatkan geothermal untuk pemanas.

Dengan masifnya kebutuhan energi yang berasal dari geothermal, diperlukan inovasi agar tantangan dari pemanfaatan geothermal bisa diatasi.

Tidak mudah untuk mendapatkan manfaat dari energi panas bumi ini. Kira-kira apa saja tantangan dalam pemanfaatan geothermal ini?

Pertama, teknologi yang tersedia sekarang (teknologi konvensional) hanya mampu mengembangkan geothermal di reservoir yang punya tiga syarat, yaitu panas yang tinggi, lokasi yang dangkal dan permeability yang besar.

Baca Juga: Benahi Pantai Pasir Jambak, Politeknik Negeri Padang Gandeng PIS Johor Malaysia

Dari data yang tersedia, geothermal untuk pembangkit listrik bisa berkerja dengan baik apabila mendapat steam (uap air panas) dengan temperature diatas 120 deg C (hot rock).

Ternyata syarat temperatur tinggi ini belum cukup untuk bisa membangun PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) yang efisien dan efektif. Syarat kedua yang harus terpenuhi adalah uap air panas ini harus berada di reservoir yang punya permeability diatas 10 darcy-meter.

Sebagai catatan, permeability adalah kemampuan dari fluida (steam) untuk mengalir dari celah-celah batuan di reservoir. Semakin tinggi angka permeability maka semakin mudah steam untuk mengalir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat