bdadinfo.com

Riau Bikin Gempar Dunia! Bangun Jembatan Terpanjang di Dunia Menembus Asia Hubungkan Antar Pulau Sumatera dengan Negara Tetangga Malaysia-Thailand - News

Rencana pembangunan salah satu jembatan terpanjang di dunia yang akan menghubungkan Indonesia dengan Malaysia saat ini tengah dibahas. Adapun bentuk rencana itu merupakan pembangunan jembatan lintas Asia yang sangat panjang dan indah.

- Pemerintah Kabupaten Bengkalis melanjutkan diskusi terkait rencana pengembangan pelabuhan Roro Dumai-Rupat bersama Tim Konsultan Legal Millenium Challenge Compact (MCC). 

Seperti diketahui, ada lima provinsi penerima program hibah Millennium Challenge Compact (MCC) dari Pemerintah Amerika Serikat kepada Indonesia, salah satunya Pemerintah Provinsi Riau.

Di Riau sendiri, rencananya dana hibah tersebut diperuntukkan bagi pengembangan pelabuhan Roro Dumai-Rupat. Proyek tersebut diyakini sangat bermanfaat bagi masyarakat banyak dan tentunya sangat tepat bagi pengembangan kawasan wisata Pulau Rupat.

Baca Juga: Sumatera Barat Viral! Punya Sangkar Burung Terbesar di Asia Tenggara Dinamakan Aviary Kinantan Bird Park Terletak di Bukittinggi

Mewakili Kepala Bappeda, Rinto MSi, Syahrudin menyampaikan permohonan maaf, karena pada saat bersamaan kepala Bappeda Bengkalis mendampingi Bupati Kasmarni dalam kegiatan bersama Ombudsman RI di Pekanbaru. ”Pesan beliau, semoga kegiatan hari ini dapat terlaksana dengan baik dan bermanfaat untuk pembangunan daerah dimasa yang akan datang," ujar Syahrudin.

Dikatakan, bahwa persoalan penyebarangan Roro juga menjadi salah satu bagian yang intens dimonitor oleh Ombudsman, karena menyangkut pelayanan kepada masyarakat, termasuk pelayanan penyeberangan Roro Dumai-Rupat.

”Harapan kita semua tentunya projek pengembangan pelabuhan Roro Dumai-Rupat melalui dana hibah MCC ini segera terwujud, agar kelak hasilnya bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat,” papar Syahrudin.

Bappeda Kabupaten Bengkalis pada prinsipnya siap mendukung agar seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan baik. ”Untuk itu mari bersama-sama kita memperkuat, saling melengkapi agar agenda besar ini terlaksana dengan baik,” sambungnya.

Sementara itu, perwakilan dari Tim Legal MCC, Roro Astuti, menyampaikan bahwa pertemuan bersama Bappeda dan sejumlah OPD terkait merupakan diskusi lanjutan, mengkonfirmasi beberapa hal berkaitan dengan status Pelabuhan Tanjung Kapal Rupat, kewenangan pengelolaan pelabuhan, konfirmasi terkait perizinan pelabuhan yang sudah dimiliki. Juga konfirmasi terkait detail kepemilikan dan pengelolaan aset tanah, bangunan, dan fasilitas di pelabuhan Tanjung Kapal. Juga terkait progress pelepasan atau konversi kawasan hutan berikut potensi dampak terkait.

Baca Juga: Sukses Bawa Mercedes Raih Pole Position F1 GP Kanada, George Russell: Kami Yakin Bisa Bangkit

Terkait sejumpah pertanyaan tersebut, satu persatu ditanggapi oleh Pemkab Bengkalis melalui Perangkat Daerah terkait.

Seperti status pelabuhan dan kewenangan pengelolaannya. Menurut Arif pejabat Dishub Bengkalis, bahwa aset Pelabuhan Tanjung Kapal, pada sisi Darat milik Pemkab Bengkalis sedangkan pada sisi laut milik Provinsi Riau.

“Sementara status pelabuhan merupakan pelabuhan pengumpan regional, sedangkan kelasifikasinya berada pada kelas 2, yakni pelabuhan yang tidak diusahakan secara komersil. Jadi pelabuhan Tanjung Kapak itu untuk melayani masyarakat,” sebut Arif.

Untuk pengelolaan lahan sambung Arif, karena areal pengembangan termasuk wilayah HPT, pihaknya sudah mengajukan persyaratan untuk pemanfaatan lahan tersebut ke DLH Provinsi Riau sektar satu tahun lalu, namun persyaratan tersebut harus diperbaiki.

”Usulan permohonan sudah masuk tahun 2023 lalu, cuma perlu diperbaiki tahunnya saja, menjadi tahun 2024,” sebut Arif lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat