- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Bayung - Lencir - Tempino Seksi 3 garapan PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) sebagai rangkaian kunjungan kerja ke wilayah Sumatra Selatan.
Dalam kunjungannya, Basuki Hadimuljono mengapresiasi kinerja Hutama Karya dan kontraktor lainnya pada proyek sepanjang 33 km yang tengah dikerjakan dengan target selesai pada Juli 2024 sehingga bisa diresmikan secara parsial.
“Proyek ini rapi dan kualitasnya bagus, pekerjaan yang sedang berjalan bisa dipertahankan dan diawasi betul hingga selesai,” ujar Basuki.
Selain didampingi oleh sejumlah pejabat terkait dari jajaran Kementerian PUPR, kunjungan ini turut dihadiri oleh Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, Direktur Operasi I Hutama Karya, Agung Fajarwanto, Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, Executive Vice President (EVP) Divisi Pembangunan Jalan Tol Hutama Karya, Pulung Satyo, Plt. EVP Divisi Sipil Umum Hutama Karya, Ari Asmoko serta Direktur Utama PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Aji Prasetyanti.
Menurut EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan bahwa kunjungan ini dilakukan untuk memastikan progres pembangunan sesuai rencana serta mengevaluasi proyek yang berjalan.
Dengan melakukan dialog bersama tim di lapangan dan memberikan arahan strategis guna mendukung kelancaran terhadap kualitas pekerjaan secara baik.
Selain itu, juga sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk menyelesaikan proyek secara tepat waktu dan tepat mutu.
“Progres proyek yang telah mencapai 72,71% ini merupakan upaya untuk meningkatkan konektivitas maupun mobilitas di wilayah Jambi dan sekitarnya serta diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi regional guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Adjib.
Baca Juga: Tidak Begitu Diperhitungkan, Dani Olmo Malah Bersinar di Euro 2024 Bersama Timnas Spanyol
Lebih lanjut Adjib mengatakan bahwa proyek ini dibangun dengan skema atas dukungan konstruksi dari pemerintah dimana sumber pendanaannya berasal dari APBN.
“Jalan tol pertama di Jambi ini akan membuka konektivitas baru bagi 2 Provinsi yaitu Sumatra Selatan dengan Jambi sehingga dapat melengkapi backbone dari JTTS yang sudah terbentuk,” imbuh Adjib.
Pada proyek yang digarap dengan skema kerja sama operasi (KSO) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wijaya Karya) dan PT Brantas Abipraya (Persero) (Brantas Abipraya) (KSO HK-Wika-BAP) sepanjang 15,47 km.
Dilakukan perencanaan matang terhadap cost, quality, scope, time, risk, resources, communication, procurement and stakeholder, serta menerapkan kaidah manajemen secara profesional untuk memastikan tercapainya seluruh lingkup pekerjaan.
Adjib kembali menjelaskan bahwa untuk menjawab target yang disampaikan oleh Menteri PUPR, sejumlah strategi percepatan penyelesaian dilakukan oleh KSO.