bdadinfo.com

NasDem Jabar Tanggapi Ridwan Kamil Soal Flyover Bojongsoang, Rajiv: Hindari Ego - News

NasDem Jabar Tanggapi Ridwan Kamil Soal Flyover Bojongsoang, Rajiv: Hindari Ego (Deklarasi Sahabat Rajiv)

- Disela kegiatan Deklarasi Sahabat Rajiv di Banjaran pada Minggu, 26 Februari 2023 lalu, Rajiv mengkritik Gubernur Ridwan Kamil terkait polemik pembangunan flyover di kawasan Bojongsoang.

Pasalnya, beberapa hari lalu media sosial Twitter diramaikan dengan ‘cuitan’ Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan Dadang Supriatna selaku Bupati Bandung yang saling balas komentar di media sosial.

“Sangat disayangkan, apalagi Ridwan Kamil yang dikenal santun, dan digadang-gadangkan menjadi bakal calon presiden harus lebih menanggapi keinginan warganya,” kata Rajiv.

Baca Juga: Surya Paloh Sambangi Markas Demokrat, Rocky Gerung: NasDem Sadar Suara Anies Baswedan Lemah di Jawa Timur

Rajiv mengatakan bahwa para kepala daerah tidak perlu adu statement di media sosial karena itu hanya membuat kegaduhan.

Gubernur Ridwan Kamil harus bisa lebih jeli dan peka melihat kondisi jalur transportasi Bojongsoang yang menyambungkan Kabupaten Bandung ke Kota Bandung.

“Yang notabene nya ibu kota Provinsi Jawa Barat,” tambah Rajiv.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2023, Kemendag: Stok dan Harga Bahan Pokok di Pasar Raya Padang Aman

Ketua Dewan Pertimbangan NasDem Jabar menilai, solusi bila jalan flyover tidak bisa dibangun, pemerintah provinsi dalam hal ini Gubernur Jabar bersama Pemerintah Kabupaten Bandung harus duduk bersama.

“Apabila tidak mampu juga, bicara dengan pemerintah pusat yang ada di kementerian,” ujar Rajiv.

Rajiv melihat Bupati Bandung, Dadang Supriatna telah menjalankan tugasnya dengan baik, di mana Dadang telah melakukan kajian terlebih dahulu terkait kemacetan di Bojongsoang dari tahun 2021 silam.

“Maka saya lihat disini ada ego sektoral antara gubernur dan bupati, mungkin karena warnanya beda,” ungkap Rajiv.

Dirinya berharap para pemimpin atau pemangku jabatan di Jawa Barat untuk legowo dan tidak saling memperlihatkan ego masing-masing.

“Sehingga ketika kita punya pemimpin-pemimpin terbaik di Jawa Barat masih mempunyai ego sektoral dan perlakuan berbeda yang bisa merugikan masyarakat,” tegasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat