bdadinfo.com

Tes Calistung Tak Lagi Jadi Syarat Masuk SD, Berikut Penggantinya - News

Tangkapan layar youtube KEMENDIKBUD RI





- Merdeka belajar episode 24 bertujuan menghilangkan persepsi bahwa calistung satu satunya yang penting dalam pembelajaran Paud.

Miskonsepsi yang sering terjadi pada pembelajaran Paud dan Sekolah Dasar menimbulkan asumsi pada anak jika tidak bisa calistung maka akan dianggap bodoh.

Ada kompetensi-kompetensi yang dirasa jauh lebih penting dari calistung seperti uraian dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset ,dan Teknologi Nadiem Makarim pada peluncuran merdeka belajar episode 24.

Baca Juga: Kunjungi Kecamatan Palembayan, Bupati Agam Takjub dengan Adelia yang Hafal Alquran

Pada peluncuran tersebut yang bertajuk Transisi Paud ke SD yang menyenangkan ditujukan untuk menyelaraskan pembelajaran Paud dan SD kelas awal.

Ada 3 target perubahan dalam kebijakan ini sebagai berikut.

Pertama Menghilangkan semua jenis tes calistung dari proses penerimaan siswa di SD, ada anggapan bahwa sekolah dasar tidak lagi mengajarkan calistung karena calistung bagian dari Paud.

Baca Juga: Bank Nagari Syariah Cabang Padang Kembali Sponsori Festival Pelajar Sholeh ‘TAHARI JUNIOR’

Sehingga anggapan seperti perlu segera dihapuskan karena berakibat pada pembelajaran di Paud justru kehilangan kompetensi yang lebih krusial seperti materi kemampuan sosial emosional dan sebagainya.

Kedua, menerapkan perkenalan atau masa orientasi selama 2 minggu pada saat awal masuk Paud dan SD.

Ketiga, menerapkan pembelajaran yang membangun 6 kemampuan fondasi utama anak, yaitu pembelajaran yang memberikan pengalaman menyenangkan dan efektif untuk membangun kemampuan fondasi anak.

Baca Juga: Bupati Kapuas Menjadi Tersangka Korupsi, Intip Kedekatannya dengan Sang Putri

Diantara 6 kemampuan fondasi tersebut adalah membangun nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi untuk berkegiatan, kematangan kognitif, pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri, pemaknaan belajar yang positif.

Kemampuan ini dapat dibangun secara berkelanjutan dari paud hingga sekolah dasar kelas 2, sementara tidak ada evaluasi kelulusan untuk Paud.

Standar kompetensi lulusan Paud tidak dirancang per usia tapi sebagai capaian yang perlu dicapai di akhir.

Calistung bukan menjadi fokus kemampuan utama yang harus dipenuhi anak sebelum masuk sekolah dasar.

Kurikulum merdeka sudah tidak ada lagi anggapan bahwa anak harus sudah bisa calistung saat dia masuk sd.

“Mau tidak bisa calistung, anak-anak paud bisa masuk sd, itu nanti bisa dilanjutkan oleh guru-guru sd kelas 1 dan kelas 2”. Ungkap Nadiem Makarim.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat