- Presiden keempat Indonesia Abdurahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur dikenal sebagai kepala negara yang santai, bersahaja. dan gemar melempar guyonan yang berisi candaan atau bahkan sindiran kepada pihak-pihak tertentu.
Meskipun terkesan gemar menyindir, cara ia membungkus sindiran tersebut dengan lelucon berhasil membuat dirinya tidak dibenci orang-orang termasuk mereka yang ia sindir. Mereka justru semakin mengagumi tokoh Nahdlatul Ulama tersebut.
Salah satu guyonan Gus Dur yang terkenal adalah Digigit Ular. Beliau menceritakan kisah lucu ini pada sebuah acara. Kisah tersebut berlatar dirinya yang sedang mengunjungi sebuah desa yang membuatkan panggung untuk dirinya dan rekannya.
Baca Juga: Pidato di Resepsi 1 Abad NU, Jokowi: PBNU Ikut Membangun Peradaban Dunia
"Di sebuah desa. Itu halaman yang punya rumah kecil sekali. Cukup untuk panggungnya kami berdua,"ucap Gus Dur mengawali cerita tersebut.
"Rakyat biasa itu pada duduk di tengah jalan karena tidak ada mobil (yang melewati jalan tersebut). Adanya sepeda,"sambungnya.
Pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut lalu mengatakan saat jam setengah sembilan malam, ada kiai pengurus acara yang kemudian naik ke atas panggung dan mengusulkan untuk mengadakan pengajian di sekitar panggung tersebut.
Baca Juga: Tanggal Penetapan Sidang Isbat Telah Ditentukan, Berikut Arahan Lengkap Kemenag
"Mari kita ngaji karena tempatnya nggak cukup. Biarlah ini kami pakai saja. Anda (rakyat yang duduk di jalanan) semua duduk jalan,"kata Gus Dur menirukan ucapan kiai tersebut.
Jalan pun dialih fungsikan menjadi tempat para hadirin yang ikut mengaji. Hansip di desa tersebut pun ikut dikerahkan agar memastikan tidak ada satu pun sepeda yang melewati jalan tersebut.
Smua pun berkumpul di jalan tersbut. Kebanyakan dari mereka duduk bersila. Setelah beberapa puluh menit, pengajian pun siap dilaksanakan.
Baca Juga: Awas! 5 Penyakit Ini Sering Diderita Anak Saat Hari Lebaran, Berikut Tips Mencegahnya
"Mari kita mulai karena sudah pada duduk ini. Adapun yang masih di kebon salak sana, mari kita doakan bareng-bareng agar digigit ular,"tutup Gus Dur diikuti tawa dari seluruh penonton.
Membayangkan digigit ular tentulah mengerikan. Maksud dari doa digigit ular tersebut adalah agar semua orang mengikuti pengajian yang bermanfaat, bukannya hanyaberdiam diri di kebun salak melakukan sesuatu yang tidak jelas,***