bdadinfo.com

Humor Ala Gus Dur yang Mengocok Perut Soal Polisi di Tanah Air, Anak Stand Up Kalah - News

Humor Ala Gus Dur yang Mengocok Perut Soal Polisi di Tanah Air, Anak Stand Up Kalah. (https://images.app.goo.gl/qg38snku9cq4CUMe8)

- Dr. K.H. Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur adalah sosok yang dikenal multitalenta. Mantan Presiden RI keempat tersebut selain seorang politisi ulung, tokoh agama, beliau juga dikenang sebagai seorang yang jenaka yang penuh akan cerita humor yang menggelitik.

Kepiawaian Gus Dur dalam komedi juga tidak kalah dengan para komedian maupun para stand up comedy. Gus Dur bahkan memiliki humor yang mengocok perut soal polisi di Indonesia.

Humor Gus Dur soal polisi di tanah air tersebut berjudul Tiga Polisi Terjujur. Selain lucu, humornya tersebut ternyata mempunyai kesan yang mendalam bagi sebagian orang, berikut:

Baca Juga: Kisah Kocak Gus Dur Ketika Dikejar Polisi, Humor Lebaran Paling Ngakak

Di era Orde Baru, kewenangan Polri di bawah Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal ini menjadikan Polri sebagai aparat keamanan dalam negeri diatur dengan cara tentara sehingga kerap menimbulkan kontradiksi. 

Perbincangan terkait institusi Polri berawal dari lontaran Muhammad AS Hikam yang pada 2008 silam sowan ke kediaman Gus Dur. Kala itu ada Pak Rozi Munir juga yang sedang jagongan santai di rumah Gus Dur. 

Obrolan diawali kegelisahan tokoh-tokoh bangsa tersebut melihat fenomena maraknya praktik korupsi di lintas institusi negara, perbankan, termasuk Polri. Padahal, institusi-institusi negara bertugas tidak lain melayani seluruh elemen warga negara. 

Baca Juga: Ramalam Gus Dur Paling Mustajab dari Soeharto Lenger Sampai Ahok Bakal Jadi Presiden

Praktik korupsi ini tentu tidak hanya merugikan negara, tetapi juga menyengsarakan warga negara. AS Hikam memberikan gambaran bahwa mega-korupsi BLBI dan Bank Century yang melibatkan pihak-pihak tertentu merupakan kasus yang penangannya tidak jelas hingga kini. 

Padahal uang rakyat telah raib ratusan triliun (Rp600 triliun untuk kasus BLBI dan Rp6,7 triliun untuk kasus Bank Century). Di hadapan Gus Dur, AS Hikam berucap: 

“Kasus yang melibatkan Polri ini apakah saking sudah kacaunya lembaga itu atau gimana ya Gus. Kan dulu panjenengan yang mula-mula menjadikan Polri independen dan diletakkan langsung di bawah Presiden?”  

“Gini loh, Kang,” Gus Dur mengawali perkataannya. 

“Polri kan sebelumnya di bawah TNI dan itu tidak bener. Mosok aparat keamanan dalam negeri dan sipil kok diatur oleh dan dengan cara tentara. Tapi kan memang begitu maunya Pak Harto dan TNI supaya bisa menggunakan Polri untuk mengawasi rakyat. Setelah reformasi ya harus diubah, maka Polri dibuat independen dan untuk sementara supaya proses pemberdayaan terjadi dengan cepat di bawah Presiden langsung. Nantinya ya di bawah salah satu kementerian saja, apakah Kehakiman seperti di AS atau Kementerian Dalam Negeri seperti di Rusia, dan lain-lain. Nah, Polri memang sudah lama menjadi praktik kurang bener itu, sampai guyonan-nya kan hanya ada tiga polisi yang jujur: Pak Hoegeng (Kapolri 1968-1971), patung polisi, dan polisi tidur... hehehe...,” urai Gus Dur panjang lebar. 

Pak Rozi dan AS Hikam tertawa ngakak. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat