- Baru saja KPK melakukan operasi tangkap tangan dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Walikota Bandung saat ini yaitu Yana Mulyana.
Yana Mulyana terjaring OTT KPK setelah dinyatakan melakukan penyelewengan dana pengadaan CCTV dan ISP atau internet Service Provider pada proyek Bandung Smart City.
Dalam operasi tangkap tangan tindak pidana pemberian dan penerimaan suap proyek pengadaan CCTV dan ISP Bandung Smart City kota Bandung tahun anggaran 2022-2023 tersebut ada total 9 orang yang terjaring OTT.
Baca Juga: Terjaring OTT KPK, Yana Mulyana Batal Lepas Pemudik Gratis di Balai Kota
Termasuk salah satunya adalah Yana Mulyana yang baru menjabat sebagai walikota Bandung periode 2022 sampai sekarang ini.
Kemudian DD (kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung), KR (Sekertaris Dinas Perhubungan kota Bandung), AI (staff Dinas Perhubungan kota Bandung), AS (ajudan walikota), WD (STAF Dinas Perhubungan Pemkot Bandung), RH (sekertaris pribadi Yana Mulyana), SS (CEO PT VIVO), AG (manajer PT SMA).
OTT KPK ini bermula dari adanya laporan penyerahan uang kepada penyelenggara negara pada 14 April 2023 lalu hingga kemudian tim KPK langsung mengamankan beberapa pihak yang diduga terlibat dalam kasus tersebut di Bandung.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Yana Mulyana Sempat Hadiri Pengajian Rutin Anak Yatim sebelum Ditangkap KPK
Tim kemudian mengamankan KR tepatnya di Balaikota, SS di kantor VIVO, dan AG di kantor SMA.
Sementara DD dan WD diamankan di kantornya pada pukul 19.00 WIB Hari Jumat, serta YM dan AS yang diamankan di pendopo atau rumah dinas walikota.
Turut diamaknkan pula barang bukti berupa uang dalam bentuk mata uang rupiah, dollar Singapura, dollar Amerika, ringgit Malaysia, yen, bath Thailand dan sepasang sepatu Luis Vuitton tipe Quiz Cherly serta sepatu sneakers.
Total keseluruhan dana yang ditaksir senilai Rp924,6 juta.
Proyek Bandung Smart City merupakan proyek yang dicanangkan pada tahun 2018, kemudian pada 2022 proyek tersebut masih berlanjut untuk memaksimalkan layanan terutama pengadaan CCTV dan juga ISP.
Diduga ada proses pertemuan dan pemberian uang oleh pihak VIVO melalui SS Kepada pihak Yana Mulyana agar dapat dilakukan pengkondisian supaya VIVO dapa menjadi pelaksanan pengadaan ISP Dinas Perhubungan Pemkot Bandung.