- Bulan Ramadhan telah usai, kini masyarakat menikmati liburan lebaran di bulan Syawal.
Syawal merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah umat islam.
Dapat disebut juga bulan Syawal adalah bulan peningkatan amal bagi umat Islam.
Baca Juga: Silaturahim dengan IKTD, Bupati Tanah Datar Ajak Perantau Riau Promosikan Potensi Kampung Halaman
Dikutip dari buku Dahsyatnya Puasa Wajib dan Sunnah Rekomendasi Rasulullah karya Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari menjelaskan, secara bahasa Syawal (Arab: Syawwal) artinya adalah peningkatan amal.
Setelah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, umat muslim dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa syawal.
Puasa Syawal merupakan puasa sunah yang dilakukan selama enam hari di bulan Syawal. Puasa ini dapat mulai dilakukan sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Baca Juga: Tak Puas dengan Perlakuan Bayern Munich, Warga Senegal Kompak Dukung Sadio Mane
Sebagai salah satu puasa sunnah, puasa Syawal memang tidak diwajibkan untuk umat muslim.
Namun, puasa ini dianjurkan untuk dijalankan karena memiliki banyak keutamaan ataupun hikmah.
Dikutip dari situs NU Online, dasar hukum puasa Syawal yang memiliki hikmah terkandung dalam hadits sebagai berikut.
Baca Juga: NVIDIA Mengeluarkan RTX 4070, Gamers Wajib Punya GPU yang Satu Ini
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim).
Berikut hikmah puasa Syawal: