bdadinfo.com

Semburan Api di Rest Area KM 86 B Cipali Masih Berkobar, Dinas ESDM dan Badan Geologi Temukan Hal Ini - News

Semburan Api Di Rest Area KM 86 B Cipali Masih Berkobar, Dinas ESDM dan Badan Geologi Temukan Hal Ini (viva.co.id)

 - Tetiba muncul semburan api beberapa hari lalu yang terjadi di Rest Area KM 86 B Tol Cipali daerah Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat, sampai saat ini belum padam hingga Kamis, 27 April 2023.

Gelombang api tersebut muncul setelah dilakukan pekerjaan penggalian sumur air bersih di lokasi tersebut.

Tindak lanjut dari laporan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat pada 26 April 2023 lalu, Badan Geologi mengirim tim tanggap darurat untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: PT Kapal Api Global Membuka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Yuk Daftar

Dari hasil pengamatan lapangan memang benar dijumpai adanya semburan gas yang terbakar sehingga menghasilkan kobaran api mencapai tinggi sekitar 12 meter.

Tingginya kobaran api tersebut membuat tim mengalami kesulitan dalam pengambilan sampel gas untuk pengujian laboratorium.

Berdasarkan informasi dari Kepolisian, kobaran api tersebut berasal dari sumur bor artesis yang digunakan sebagai resapan sumur air tanah.

Baca Juga: Astaga! Supir Fortuner Ajak Satu Keluarga Mati di Rel Kereta Api Saat Mudik Lebaran dari Jambi ke Purworejo

"Karakteristik puncak antiklin merupakan zona lemah dan umumnya mengalami peretakan maupun perekahan sehingga memungkinkan gas biogenik maupun termogenik dari formasi di bawahnya (Formasi Cisubuh) untuk dapat menyusup keluar," ujar Penyelidik Bumi Bad Geologi Iwan Sukma,Kamis 27 April 2023, mengutip dari viva.co.id.

Berdasarkan karakter seismik dapat dilihat bahwa Formasi Cisubuh serta formasi di bawahnya memiliki zona bright spot yang berpotensi mengandung gas.

Zona tersebut memiliki tekanan yang dapat berpotensi menyemburkan gas apabila kestabilan batuan penutupnya (endapan kuarter dan vulkanik) terganggu keseimbangannya.

Karena terpengaruh oleh faktor alami maupun aktivitas manusia, batuan kuarter dan vulkanik yang dapat menahan keluarnya gas pada daerah semburan relatif tipis (200 meter) dan rentan terhadap potensi terjadinya semburan.

Pihak dari Badan Geologi menyarankan harus ada  pemetaan potensi gas biogenik di daerah Jawa Barat Utara terkait dengan risiko saat kegiatan pengeboran sumur air dan aktivitas lainnya.

Sehingga pemanfaatan gas biogenik bisa dilakukan untuk kepentingan masyarakat secara lebih luas, dan pengamanan lokasi di sekitar semburan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat