– Penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) ancam para jamaah haji.
Meski belum ditetapkan kegawatdaruratannya, jamaah haji diminta untuk mewaspadai penularan MERS-CoV.
Caranya yakni dengan senantiasa menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) saat menjalani ibadah haji di tanah suci.
Baca Juga: Tanggapan Pakar UGM Soal Kasus HIV dan Sifilis di Indonesia yang Meningkat di 2023
''Walaupun MERS-CoV belum menjadi kegawatdaruratan kesehatan, namun jamaah haji Indonesia harus tetap mewaspadai penularannya,'' ujar Kunta Wibawa Dasa Nugraha Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan.
MERS-CoV adalah virus yang bermula dari daerah Timur Tengah.
Virus ini merupakan turunan dari virus corona sehingga jika terinfeksi maka akan menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan hingga kematian.
Bahayanya lagi, MERS-CoV belum memiliki vaksin spesifik untuk mencegah terjadinya infeksi hingga saat ini.
Penularannya pun mirip dengan virus corona, yakni melalui kontak langsung dengan penderita MERS-CoV dari percikan dahak (droplet) saat pasien bersin atau atau batuk.
Karena belum memiliki vaksin spesifiknya untuk mencegah infeksi yang disebabkan saat tertular, Kunta menjelaskan bahwa PHBS dinilai masih efektif untuk mencegah penularannya.
Oleh karena itu, jamaah haji diimbau senantiasa secara rutin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau jika perlu dengan disinfektan.
Penggunaan masker juga dinilai menjadi salah satu anjuran pencegahan yang penting, terutama saat sedang beraktivitas di kerumunan.