bdadinfo.com

Tanggapan Pakar UGM Soal Kasus HIV dan Sifilis di Indonesia yang Meningkat di 2023 - News

Pakar UGM Beri Tanggapan Soal Kasus HIV dan Sifilis di Indonesia yang Meningkat di Tahun 2023  (Pixabay.com/Arek Socha)

– Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV)dan sifilis atau raja singa di Indonesia meningkat tahun 2023.

Melihat data meningkatnya pasien yang terinfeksi penyakit tersebut, pakar UGM pun beri tanggapan begini.

Kemenkes sebut penularan kasus didominasi oleh ibu rumah tangga dengan jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35% dengan 5.100 kasus baru tiap tahunnya.

Baca Juga: Google Pixel Fold telah Rilis dengan Body Mewah dan Fitur yang Menggoda Iman para Pecinta Gadget

Sementara untuk sifilis, meningkat dari 12 ribu kasus menjadi hampir 21 ribu kasus dengan rata-rata penambahan kasus mencapai 17 ribu hingga 20 ribu kasus tiap tahunnya.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kasus HIV pada kelompok lainnya seperti suami pekerja seks dan kelompok MSM (man sex with man) dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Penyebab tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah serta memiliki pasangan dengan perilaku sex berisiko.

Baca Juga: Ini Arief Budiono Bela Anies Tangkal Kecurangan Pilpres 2024 Lewat Sistem IT, Konsultan Teknologi Alumni ITS

Ibu yang terinfeksi HIV berisiko tinggi untuk menularkan virus kepada anaknya bahkan sejak dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau saat menyusui.

Selain HIV, penyakit sifilis atau raja singa juga dilaporkan meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2016-2022).

Presentase pengobatan pada pasien sifilis juga tergolong rendah.

Baca Juga: Apua Mokole Pabitara Kerajaan Tokotu'A Kabaena Juga Staf Ahli Ketua DPD RI Yurisman Star Daftar Balon DPD RI

Pada pasien ibu hamil terjangkit sifilis yang diobati hanya berkisar 40% dan 60% sisanya tidak mendapatkan pengobatan yang kemudian berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan.

Menanggapi hal tersebut, pakar UGM, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Departemen Dermatologi dan Venerologi FKKMK UGM, dr. Satiti Retno Pudjiati, Sp.KK(K)., menjelaskan program dari Kemenkes.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat