bdadinfo.com

Kenali Tambo Maharajadiraja, Karya Sastra Asli Berisi Rekam Jejak Sejarah Bangsa Minangkabau Sumatera Barat - News

Kenali Tambo Maharajadiraja, Karya Sastra Asli Bangsa Minangkabau (Twitter/akhivae)

- Setiap daerah atau bahkan negara, memiliki beragam karya sastra termasyhurnya sendiri. Sebut saja karya-karya Shakespeare menjadi karya melegenda asal Inggris.

Nyatanya, daerah Sumatera Barat juga memiliki karya sastra aslinya tersendiri yang bahkan menjadi rekam jejak dan riwayat kuno bangsa Minangkabau.

Karya sastra asli ini bernama Tambo Minangkabau atau Tambo Maharajadiraja, merupakan karya sastra sejarah yang berisi rekam jejak kisah-kisah atau legenda-legenda mengenai asal usul suku bangsa, negeri, tradisi dan alam Minangkabau.

Baca Juga: Preview Lyon vs Monaco Ligue 1, Simak Prediksi Skor, Head to Head Hingga Susunan Pemain

Tambo Minangkabau ini ditulis dalam bahasa Melayu berbentuk prosa. Tambo sendiri merupakan kata yang memiliki arti bermula.

Kata tambo atau tarambo bisa juga diartikan sebagai sebuah sejarah, hikayat atau riwayat. Maknanya sama dengan kata babad dalam bahasa Jawa.

Kata tersebut diambil dalam bahasa Sansekerta. Fakta menariknya, kata ini masih berkerabat dengan kata tembey dalam bahasa Sunda.

Dilansir dari berbagai sumber, berdasarkan tradisi masyarakat Minangkabau, tambo menjadi sebuah warisan turun-temurun yang disampaikan melalui lisan.

Penulisan Tambo Maharajadiraja, pertama kali dijumpai dalam bentuk aksara Arab dan berbahasa Melayu.

Baca Juga: Apa Itu Patung Ganesha di Kawah Bromo yang Hilang: Hati-hati Ada Domba Antar Agama, Isu Sensitif Kata Netter

Sementara, pada awal abad ke-20 menjadi awal penulisan dalam bentuk latin, yang isinya sudah membandingkan dengan beberapa bukti sejarah yang berkaitan.

Naskah Tambo Minangkabau sebagian besar ditulis dengan menggunakan huruf Arab-Melayu atau dikenal juga dengan huruf Jawi. Sementara, sebagian kecilnya lagi ditulis dengan huruf Latin.

Adapun, Jumlah naskah yang sudah ditemukan adalah 83 naskah dengan judulnya bervariasi, diantaranya Undang-Undang Minang, Tambo Adat, Adat Istiadat Minang, Kitab Kesimpanan Adat dan Undang-Undang, Undang-Undang Luhak Tiga Laras, hingga Undang-Undang Adat.

Baca Juga: Gagal Bawa Real Madrid ke Final Liga Champions, Ancelotti Siap Bertahan Semusim Lagi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat