bdadinfo.com

Maskapai Penerbangan di Selandia Baru akan Timbang Berat Penumpang Sebelum Take Off, Ternyata ini Alasannya - News

Maskapai Penerbangan di Selandia Baru akan Timbang Berat Penumpang Sebelum Take Off, Ternyata ini Alasannya/@aucklandairport/Instagram

- Sebuah maskapai penerbangan di Selandia Baru kini akan menimbang berat para penumpang sebelum berangkat.

Hal ini akan diberlakukan mulai minggu depan oleh maskapai penerbangan Selandia Baru tersebut. Tentu, data para penumpang ini bukanlah untuk tujuan yang tidak jelas.

Kegiatan menimbang berat ini juga ada dalam kewenangan pihak resmi. Maskapai penerbangan akan melakukan ini pada para penumpang di Selandia Baru tersebut, jika bersedia.

Maskapai penerbangan yang melakukan ini adalah Air New Zealand, yang merupakan maskapai nasional Selandia Baru.

Sebelumnya, para penumpang penerbangan domestik di Air New Zealand sudah pernah diminta menimbang seperti ini beberapa tahun lalu.

Kini, Air New Zealand meminta penumpangnya untuk menimbang untuk penerbangan internasional.

Hal ini dilakukan sebagai suvei selama satu bulan, agar para pilot lebih mengetahui berat dan keseimbangan pesawat mereka sebelum take off.

Air New Zealand bisa akan menimbang kira-kira 10.000 penumpangnya. Selain berat penumpang,  Air New Zealand juga menimbang hal lainnya.

“Kami menimbang semua yang masuk ke pesawat terbang, dari muatan ke makanan yang ada dalam pesawat, hingga barang bagasi,” tutur Alastair James, dikutip dari situs resmi AP News, Rabu 31 Mei 2023.

Baca Juga: Pesan Tersembunyi yang Terkandung dalam Film The Little Mermaid: Biasa Terjadi di Kehidupan Nyata

Alastair James sendiri adalah spesialis perbaikan kontrol beban untuk Air New Zealand.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk para pelanggan, kru, dan tas kabin data yang digunakan adalah data berat rata-rata yang didapat dari survei ini.

Para penumpang pun tidak perlu khawatir karena angka-angka dari timbangan tersebut tidak akan diperlihatkan pada publik.

Pihak maskapai menjanjikan bahwa tidak akan ada display, dan data tersebut akan tetap anonim bahkan untuk staff maskapai. Survei itu sendiri akan dimulai minggu ini sampai 2 Juli.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat