bdadinfo.com

Apa Kabar Proyek Rp4,8 Triliun Flyover Sitinjau Lauik? Ini Kata Andre Rosiade - News

Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade. (katalogika)

- Proyek flyover Sitinjau Lauik yang menghubungkan Padang dan Solok di Sumatera Barat masih terus berproses.

Anggota DPR RI Andre Rosiade mengaku tidak ingin membuat angin sorga terkait proyek yang sudah ia gembar-gemborkan sejak tahun 2022 lalu.

Menurut Andre Rosiade, proyek ini sebenarnya sudah diusulkan sejak era Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Kemudian berlanjut ke petahana saat ini, Mahyeldi.

Baca Juga: Andre Rosiade: Flyover Sitinjau Lauik Awal 2023 Lelang, Juni mulai Digarap

Namun lobi dua gubernur tersebut dinilai tidak berhasil mengegolkan jalan sepanjang sekitar 10 kilometer. Andre mengkaji persoalannya dengan nilai proyek yang fantastis atau Rp4,8 triliun.

Lalu Andre sebagai "Duta Besar" Sumatera Barat yang duduk mengaku ikut membujuk berbagai pihak terkait terutama Hutama Karya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sehingga proyek ini disetujui dengan skema Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Lalu sejauh apa progres proyek ini sekarang?

"Minggu lalu saya sudah telepon jajaran direksi Hutama Karya (HK). Jadi, desainnya sudah selesai. Hanya diminta VE (Value Engineering). Harusnya minggu ini selesai VE-nya," kata Andre Rosiade dalam podcast Total Politik yang diunggah di kanal YouTube pada Sabtu, 3 Juni 2023.

Baca Juga: Tak Ingin Berkoar Tanpa Kepastian, Athari dan Menteri PUPR Umumkan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik

Dalam pekan yang sama, Andre Rosiade juga berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna TZ).

"Kata Pak Herry TZ, kalau VE-nya selesai bang Andre, nanti Pak Menteri (Menteri PUPR) tinggal bikin keputusan pemrakarsa bahwa HK ditunjuk jadi pemrakarsa, setelah surat pemrakarsa itu keluar, langsung akan ada pembicaraan antara Kementerian PUPR dengan Kementerian Keuangan untuk persetujuan PMK pembayarannya," ujar Andre.

Pasalnya pembayaran proyek ini diperkirakan akan dicicil pemerintah pusat selama 10 hingga 15 tahun melalui APBN. Kemudian pada Juli atau Agustus sudah masuk tahap lelang.

"Nanti Oktober sudah mulai konstruksi. Pekerjaannya diprediksi dua tahun. Insyaallah 2025 atau 2026 sudah selesai," tegas Andre. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat