bdadinfo.com

Yusrizki Terjerat Kasus Dugaan Korupsi BTS Kemenkominfo, Emiten Saham  Basia Utama Prima Anjlok - News

Yusrizki Terjerat Kasus Dugaan Korupsi BTS Kemenkominfo, Emiten Saham  Basia Utama Prima Anjlok (twitter @LUTHFANZGM)

Dalam perkembangan terbaru kasus dugaan korupsi proyek infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Direktur PT Basis Utama Prima, Yusrizki, juga ikut terjerat sebagai tersangka. 

Kejaksaan Agung telah menetapkan Yusrizki sebagai salah satu tersangka dalam kasus ini.

Keterlibatan Yusrizki dalam kasus korupsi BTS Kemenkominfo menambah panjang daftar tersangka yang telah ditetapkan oleh Kejaksaan Agung. 

Baca Juga: Saham Dirut PT Basis Utama Prima Korupsi BTS Bocor, Ownernya Hapsoro: Suami Puan Kah?

Dugaan korupsi dalam proyek infrastruktur BTS ini menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat.

Namun, ada sebuah kabar mengejutkan yang belakangan ini beredar terkait pemilik saham mayoritas PT Basis Utama Prima. Disebutkan bahwa pemilik saham tersebut adalah seorang bernama Hapsoro.

Kabar mengenai pemilik saham PT Basis Utama Prima yang bernama Hapsoro menjadi viral setelah diunggah oleh akun Twitter @PartaiSocmed beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Anak Buahnya Tersangka Korupsi BTS 4G, Nasib Happy Hapsoro Suami Puan Maharani Bakal Begini, Jangan Kaget!

Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa Hapsoro adalah pemilik saham terbesar dengan jumlah lembar saham sebanyak 75.924, yang memiliki nilai total sebesar Rp 75.924.000.

Informasi ini menjadi perhatian publik karena jarang terdengar nama pemilik saham mayoritas dalam sebuah perusahaan yang terkait dengan kasus korupsi.

Netizen pun ikut memberikan tanggapan terhadap kabar ini.

Salah satu netizen dengan akun Twitter @LUTHFxxx, memberikan komentar terkait pemilik saham PT Basis Utama Prima. 

Menurutnya, saham perusahaan tersebut mengalami penurunan nilai di bursa efek saham. Jumlah perubahan tersebut mencapai -14,9%. 

Namun Salah satu akun twitter @LUTHFxxx tersebut menghubungkan penurunan tersebut dengan penangkapan Direktur Utama Yusrizki dalam kasus korupsi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat