- Kasus dugaan pemerkosaan dan revenge porn dari Alwi Husen Maolana ke mantan pacar sedang viral banget nih.
Sebabnya selama tiga tahun korban terus menerus diteror diperas dengan revenge porn dan mengalami kekerasan seksual dari Alwi Husen Maolana.
Sudah begitu keluarga korban merasa jaksa yang tangani kasus ini nggak berpihak ke korban lho. Malah bagian dari tim jaksa malah menyalahkan korban menasehati korban kekerasan seksual dan revenge porn untuk ikhlaskan saja.
Baca Juga: Kalender Jawa Hari Ini Selasa 27 Juni 2023 Lengkap, Pembacaan Weton Selasa Wage
Kasus revenge porn Alwi Husen Maolana ini sudah disidang, informasinya hari ini sidang tuntutan untuk terdakwa Alwi. Nah yuk siapa saja sih jaksa penuntut umum yang tangani kasus ini.
Selain jaksa Nanindya Nataningrum, ada barisan nama jaksa lain yang mengawal korban dalam kasus yang disidang di Pengadilan Negeri Pandeglang dengan nomor perkara 71/Pid.Sus/2023/PN Pdl.
Dikutip dari SIPP Pengadilan Negeri Pandeglang, nerikut ini nama nama jaksa yang kawal korban kekerasan seksual dan revenge porn Alwi Husen Maolana:
Baca Juga: Siapkan Ponsel Lipat Baru? Ini Bocoran Oppo Find N3 Flip dengan Desain yang Lebih Elegan
1. Nanindya Nataringtum
2. Mario Nicolas
3. Nia Yuniawati
4. Teuku Syahroni
5. Adyantana Meru Herlambang
Nama jaksa Naninsya Nataningrum menjadi sorotan, sebab jaksa perempuan ini informasi yang beredar menasehati korban untuk mengikhlaskan kasus yang dialaminya.
Informasi korban revenge porn dan perkosaan kekerasan seksual ini viral dari spill kakak korban di Twitter dengan akun @zanatul_91.
Baca Juga: Memasuki Usia 20an Tahun, Ternyata 5 Hal Ini Wajib Kamu Siapkan agar Berguna di Masa Depan
"Ini oknum Jaksa Nanindya Nataningrum, SH yg menurut @zanatul_91 berkali2 menggiring korban utk memaafkan pelaku dan mengikhlaskan pelecehan seksual yg dialaminya. Hallo Pak @ST_Burhanuddin @KejaksaanRI, jangan terlena dgn puja-puji buzzer. Ini realita di institusi Bapak!" bunyi keterangan dalam unggahan akun itu.
Dalam kasus ini keluarga korban sampai menunut atensi dari media sosial karena mendapatkan perlakuan yang menyedihkan.