- Proyek tol Padang - Pekanbaru disebut-sebut sebagai proyek tol paling ribet, pembangunan yang lama dan sempat mangkrak.
Karena banyaknya polemik dan berbagai masalah, proyek tol Padang - Pekanbaru terkendala sulitnya masalah pembebasan lahan dan penolakan dari berbagai pihak.
Salah satu pihak yang menolak keberadaan jalan tol adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Baca Juga: Jalan Tol di Sumatera Barat Wajib Hukumnya Alasannya Dibeberkan Mantan Wali Kota Padang Fauzi Bahar
Setidaknya ada 3 LSM proyek jalan tol Padang - Pekanbaru dengan panjang total 254 km ini, Lantas mengapa ketiga pihak LSM tersebut menolak?
Ketiga LSM yang menolak proyek pembangunan jalan tol Padang - Pekanbaru adalah WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), Friend of The Earth dan JATAN (Japan Tropical Forest Action Network).
Dimana ketiga LSM tersebut meminta Jepang untuk menunda kucuran dana untuk proyek Tol Padang - Pekanbaru seksi 4, yaitu Payakumbuh - Pangkalan.
Diketahui proyek tol Padang - Pekanbaru memiliki panjang total 254 km yang terbagi menjadi 6 seksi.
Dimana seksi 1 yaitu tol Padang - sicincin, kemudian seksi 2 Tol Sicincin - Bukittinggi dan seksi 3 Bukittinggi - Payakumbuh, serta Seksi 4 Payakumbuh – Pangkalan.
Dilanjut Seksi 5 Pangkalan – Bangkinang dan Seksi 6 Bangkinang - Pekanbaru.
Surat dikirim ke kantor JICA (Japan International Cooperation Agency) di Tokyo Jepang pada Senin, 6 Februari 2023.
Dalam keterangannya, 3 LSM itu menitikberatkan pada penolakan warga atas penolakan jalan tol yang diabaikan.
Kemudian 3 LSM tersebut menilai akan adanya potensi kemungkinan kerusakan lingkungan hidup di daerah yang dilewati proyek jalan tol.
Serta bentuk kekecewaan dan protes dari masyarakat lima nagari di kabupaten 50 kota yang selama ini menolak dan keberatan dengan proyek tol tersebut.