- Gedung Kebudayaan Sumatera Barat jadi sorotan, sebab proyek pembangunan ini disebut sebagai proyek mangkrak.
Proyek pembangunan Gedung Kebudayaan Sumatera Barat yang dianggarkan 148 miliar itu berhenti di tengah jalan.
Sudah menelan biaya 31 miliar, proyek pembangunan Gedung Kebudayaan Sumatera Barat ini hanya selesai pada tahap gedung A, dari rancangan sampai gedung C.
Pembangunan gedung ini dimulai pada 2015 pada zaman rezim Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Gubernur Sumbar kala itu, Irwan Prayitno bilang pembangunan Gedung Kebudayaan Sumbar ini perlu dihadirkan untuk mewadahi kreativitas masyarakat Sumbar yang energik kritik pada persoalan.
Jadi Irwan mengatakan kesenian dan kebudayaan jadi ekspresi demokratis orang minang yang egaliter.
Baca Juga: Luka Tak Berdarah, Detik-detik Gadis Kecil Ini Tolak Dipeluk Ibunya yang Menikah Lagi
Semangatnya adalah mendukung kreativitas, seni dan kebudayaan. Gedung ini juga sudah dibuatkan moto yaitu Rumahnya Para Seniman.
Gedung Kebudayaan Sumbar ini menurut rencana terdiri dari berbagai ruangan yaitu kantor pengelola, perpustakaan, ruang latihan/workshop tari, workshop drama, puisi, sandiwara, music, ruang diskusi, seminar, auditorium, gallery, ruang pameran, dan Cineplex.
Bentuk gedung kebudayaan ini seperti kapal dengan arsitektur modern mempertahankan kultur lokal.
Baca Juga: Jalan Tol Padang-Pekanbaru Membuka Koridor Penghubung Jaringan Tol Trans Sumatera
Bangunan utama center point memadukan atap gonjong dengan kubah masjid sebagai simbol masyarakat Minang yang religius.
Bangunan utama ini sekaligus bisa difungsikan sebagai shelter apabila terjadi gempa atau tsunami.