– Carl Langbehn merupakan seorang tokoh perlawanan Partai Fasis Nazi pimpinan Adolf Hitler di Jerman. Meski seorang bule, namun sosoknya ternyata merupakan kelahiran Padang, Sumatera Barat, Indonesia.
Tak banyak referensi yang menyebutkan mengapa Carl Langbehn bisa lahir di Padang. Satu-satunya dasar penghubung karena di Indonesia sendiri pernah eksis partai Fasis seperti Nazi dalam tubuh Nederlandsche Indische Fascisten Organisatie (NIFO) dan Partai Fasis Indonesia (PFI).
Meski terkenal sebagai tokoh perlawanan Nazi, nyatanya Carl Langbehn merupakan anggota partai penguasa Jerman pada waktu itu tersebut.
Baca Juga: Buruan... Hanya Sampai 31 Juli, Promo Tahun Ajaran Baru Bank Nagari Sudah Dinikmati 1.233 Orang
Di masa Republik Weimar di Jerman, Carl Langbehn merupakan seorang anggota Deutschnationale Volkspartei, DNVP atau Partai Rakyat Jerman.
Pada tahun 1933, ia kemudian masuk ke dalam Partai Nazi pimpinan Adolf Hitler yang kala itu sangat berkuasa di Jerman Barat.
Namun, selama berada dalam partai yang berkuasa, Carl Langbehn merasakan ketidaksetujuan terhadap banyak kebijakan yang dikeluarkan Partai Nazi.
Baca Juga: Breaking News! Bus MPM Masuk Jurang di Sitinjau Lauik Kota Padang
Bersama sahabatnya, Heinrich Himmler, Carl Langbehn menggagas unuk melaksanakan negosiasi perdamaian di belakangan Adolf Hitler.
Carl Langbehn dan Heinrich Himmler kemudian menceritakan gagasan tersebut kepada Johannes Popitz, seorang anggota perlawanan Jerman.
Poppitz kemudian menyuruh Himmler untuk menyatakan gagasan tersebut kepada Pimpinan Partai Nazi, Adolf Hitler. Namun, Himmler menolaknya.
Baca Juga: Cobain Cemilan Langka Ladu Arai Pinang Khas Pariaman, Ternyata Bikinnya Gampang Banget!
Meski tidak disampaikan, gagasan Carl Langbehn dan Heinrich Himmler disebut-sebut sebagai ruh dalam peristiwa pemberontakan Plot 20 Juli yang mencoba membunuh Hitler di tahun 1944.
Setahun sebelumnya, 1943, Carl Langbehn mengunjungi Swiss untuk bertemu musuh Jerman, yakni sekutu.