bdadinfo.com

Mengulas Asal Usul Subbet, Kuliner Khas Mentawai yang Dilumuri oleh Parutan Kelapa - News

Mengulas Asal Usul Subbet, Kuliner Khas Mentawai yang Dilumuri oleh Parutan Kelapa/Jadesta


- Suku mentawai yang berada di Kepulauan Mentai, Sumatera Barat masih memiliki budaya yang begitu kental.

Seperti pada kulinernya yang proses pembuatannya masih menggunakan alat dan cara yang sangat tradisional, salah satunya makanan yang bernama subbet.

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Mentawai mencicipinya, ternyata subbet ini pernah menjadi makanan sehari-hari sebelum adanya nasi.

Terutama untuk masyarakat Mentawai yang tinggal di Pulau Sipora dan Pagai Utara Selatan, berbeda dengan yang menghuni Pulau Siberut, subbet hanya dinikmati saat ada upacara adat (punen).

Baca Juga: Buat Maba nih! Inilah 5 Universitas Terbaik di Lampung, Ternyata bukan Negeri loh..

Subbet sendiri memiliki bentuk bulat dan lonjong dan dilumuri kelapa parut. Makanan khas Mentawai ini terbuat dari bahan keladi.

Keladi adalah jenis umbi-umbian yang hampir sama seperti talas dan di Mentawai, keladi disebut dengan gette.

Ada 4 jenis gette yang tumbuh di Mentawai yaitu Simatanae’na, Sikaleleu, Silabuna, dan Sibirut dan biasanya bisa tumbuh di tanah kering.

Lalu ada gette Palapa yang memiliki warna lebih merah dan aroma yang lebih harum dari jenis gette’ yang lain. Sikopkop mampu tumbuh baik di rawa-rawa maupun tanah kering.

Baca Juga: Inilah 5 Selebriti Indonesia yang pernah Menikmati Waktu Libur ke Sumatera Barat beserta Tempat Wisatanya

Tidak semua jenis gette ini digunakan bersamaan namun dalam pembuatannya disesuaikan dengan selera masyarakat dan juga jenis mana yang tumbuh di lingkungan masyarakat tersebut.

Dilansir dari Mentawaikab.go.id,Kepala Bidang ketahanan pangan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kepulauan Mentawai, Marliana Simanjuntak pada tahun 2019 berharap produk lokal dapat lebih dikenal.

Hal tersebut diungkapkannya saat menggelar lomba membuat subbet dalam rangka memperingati hari pangan sedunia di dinas ketahanan pangan dan pertanian Mentawai pada tahun 2019 lalu.

Menurutnya subbet dapat dikreasikan dengan berbagai bahan tanpa menghilangkan cita rasa aslinya dan mampu menjadi daya tarik penikmatnya.

Ia juga berharap bahwa produk berbahan dasar keladi khas Mentawai itu, dapat terus diminati wisatawan dan memiliki nilai jual untuk mendongkrak ekonomi masyarakat setempat.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat