bdadinfo.com

Sejarah Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Indonesia - News

Masjid Raya Baiturrahman, salah satu peninggalan Kerajaan Samudera Pasai.   (Shutterstock)





- Sebagai kerajaan Islam pertama dalam sejarah Islam di Sumatera, Kerajaan Samudera Pasai dapat dikatakan sebagai cikal bakal penyebaran Islam di wilayah Indonesia.

Kerajaan ini berdiri pada abad ke-13 di pesisir timur laut Sumatera, tepatnya di daerah yang sekarang disebut Aceh Utara.

Kerajaan Samudera Pasai mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 yang membuatnya menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Asia Tenggara.

Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M.

Baca Juga: Heboh Polusi Udara di Jakarta, Bagaimana Kualitas Udara di Sumatera Barat? Ini Ulasannya

Meurah Silu kemudian mengganti namanya menjadi Malik al-Saleh setelah memeluk agama Islam.

Malik al-Saleh menjadi sultan pertama Kerajaan Samudera Pasai, dan memerintah dari tahun 1285 hingga 1297.


Setelah Kerajaan Samudera Pasai mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Asia Tenggara.

Baca Juga: Menelusuri Kota Dumai, Wilayah Industri Minyak Besar di Pulau Sumatera yang Menyimpan Sejuta Potensi Wisata

Samudera Pasai juga menjadi salah satu kerajaan terkaya di Asia Tenggara, karena menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka.

Beberapa komoditas yang diperdagangkan di Samudera Pasai antara lain kapur barus, emas, serta menjadi pemasok lada terbesar di dunia pada masa itu.

Pelabuhannya ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari berbagai negara, seperti Arab, China, India, dan Persia.

Kerajaan Samudera Pasai juga menjadi pusat penyebaran Islam di Nusantara, dimana banyak ulama dan pendakwah yang datang ke Samudera Pasai untuk menyebarkan Islam.

Baca Juga: Pertama di Lampung, Masjid Terapung Al Aminah, Wisata Religi di Tengah Keindahan Alam Pantai Sari Ringgung

Salah satu ulama yang terkenal adalah Syekh Nuruddin ar-Raniri, yang merupakan salah satu pembaharu Islam di Nusantara.

Kerajaan Samudera Pasai mulai mengalami kemunduran pada abad ke-16 hingga akhirnya runtuh pada tahun 1521.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain serangan dari Kerajaan Aceh Darussalam, dan Portugis yang mulai menguasai Selat Malaka.

Kendati demikian, pengaruh Kerajaan Samudera Pasai masih tetap terasa hingga sekarang, terutama dalam bidang agama Islam.

Baca Juga: Suami Poppy Capella Buronan KPK Malaysia Gara-gara Bawa Kabur Komisi Uang Proyek Rp10,5 Miliar

Berikut adalah beberapa raja yang pernah memerintah Kerajaan Samudera Pasai:

- Sultan Malik al-Saleh (1297-1326)
- Sultan Muhammad Malik al-Zahir (1326-1349)
- Sultan Ahmad Malik al-Muazzam (1349-1383)
- Sultan Zainal Abidin Malik al-Mahmud (1383-1405)
- Sultan Ali Mughayat Syah (1405-1428)

Kerajaan Samudera Pasai memiliki beberapa peninggalan yang masih bisa kita lihat hingga saat ini, antara lain:

- Makam Sultan Malik al-Saleh
- Makam Sultan Muhammad Malik al-Zahir
- Masjid Raya Baiturrahman
- Benteng Portugis di Samudera
- Batu Nisan Malik al-Tahir II
- Inskripsi Arab-Melayu
- Perahu Cadik


Kerajaan Samudera Pasai merupakan salah satu kerajaan penting yang menjadi tonggak awal penyebaran Islam dalam sejarah Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Nagari Sago Salido Pesisir Selatan Lakukan Goro Bersama Masyarakat

Kerajaan ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Nusantara, dan juga menjadi salah satu pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Asia Tenggara.

Peninggalan-peninggalan tersebut menjadi bukti bahwa Kerajaan Samudera Pasai pernah menjadi salah satu kerajaan besar di Asia Tenggara. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat