bdadinfo.com

Demi Perusahaan China, Pemerintah Ngotot Pindahkan Ribuan Warga Rempang Batam, Ini Janjinya! - News

Ilustrasi Rempang, Batam dan proyek ambisi China (Ist)

- Rencana perusahaan kaca terbesar asal China yang ingin berinvestasi di kawasan Rempang, Batam, mendapat dukungan penuh Pemerintah Indonesia.

Bahkan, pemerintah akan merelokasi ribuan warga Rempang, Batam, demi mewujudkan mega proyek tersebut.

Tak tanggung-tanggung, perusahaan kaca asal China itu bakal mengguyur investasi sebesar 11,5 miliar USD atau setara dengan Rp 172,5 triliun di kawasan Rempang, Batam.

Baca Juga: Segini Harta Boy Rafli Amar, Putra Minang Sumatera Barat yang Ditakuti Gembong Teroris

Dikutip dari channel YouTube Official UTV, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, untuk mewujudkan rencana itu, maka pemerintah akan merelokasi seluruh warga Rempang, Batam.

Nantinya, setiap warga akan mendapatkan rumah tipe 45 dengan total luas permukiman hampir 200 hektar.

Bahlil juga mengatakan, relokasi itu nantinya akan dipilih oleh Badan Pengusaha Batam selaku pemilik wilayah.

Baca Juga: Intip UMK di Batam: Gaji Bisa Tembus Rp 10 Juta, Nih Detailnya

Usai melakukan peninjauan ke Rempang, Bahlil mengaku, pihaknya mengerti dengan kemauan warga. Namun menurut dia, mereka harus tetap direlokasi agar roda investasi terus berjalan.

"Kita akan membengun investasi hilirasi untuk pabrik kaca terbesar di dunia kedua setelah China. Investasinya sekitar 11,5 miliar US Dollar," katanya.

Baca Juga: Memiliki Daya Tarik yang Unik, Ini Perbedaan Kabupaten Karo vs Kabupaten Simalungun di Sumatera Utara

Ilustrasi Batam dan UMK di sana
Ilustrasi Batam dan UMK di sana (Tnagkapan layar YouTube Valeriy Blank)

"Saya bersyukur, ketika saya tiba masyarakat menerima saya dengan spanduk. Saya tahu betul apa yang masyarakat kehendaki," ujarnya.

Namun ia menegaskan, bahwa proses investasi harus tetap berjalan dengan menghargai hak-hak masyarakat, dimana mereka akan mendapat relokasi rumah tipe 45 dengan tanah 200 hektar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat