- Polusi udara menjadi masalah serius yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek).
Dampak buruk dari polusi udara terhadap kesehatan manusia dan lingkungan semakin mengkhawatirkan.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan kesiapannya untuk menerapkan langkah-langkah konkret dalam menangani polusi udara di wilayah Jabodetabek.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Sejarah dan Keindahan Eksotis Jembatan Ampera di Palembang
Rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi menunjukkan komitmen yang kuat untuk menemukan solusi jangka pendek, menengah, dan panjang dalam penanganan kualitas udara di wilayah tersebut.
Langkah ini merupakan tindakan proaktif dalam menghadapi masalah serius yang dapat mengancam kesehatan penduduk dan keberlanjutan lingkungan.
Salah satu langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta adalah menerapkan kebijakan kerja dari rumah (WFH) bagi para pegawai.
Baca Juga: Fakta Tragedi Tsunami Aceh 2004, Menggugah Kesadaran Akan Keberadaan Ancaman Alam yang Maha Kuasa
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang beredar di jalan, sehingga kontribusi emisi gas buang dari kendaraan dapat berkurang secara signifikan.
Selain itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, juga menjelaskan bahwa penanganan polusi udara di Jabodetabek dilakukan melalui beberapa tahapan.
Salah satunya dengan mendorong pengurangan penggunaan kendaraan bermotor berbasis bahan bakar fosil.
Baca Juga: Ini Pejabat Paling Terkenal di Provinsi Riau Nyaris Tanpa Pencitraan
"Pada jangka panjang tentu saja sudah kita awali, yaitu mitigasi dan adaptasi iklim dengan pengawasan ketat di Jabodetabek," kata Siti, dikutip , Rabu 16 Agustus 2023.
Langkah lain yang telah diambil oleh pemerintah adalah pengembangan transportasi umum yang lebih ramah lingkungan, seperti MRT, LRT, dan kereta cepat.